Panglima TNI beserta staf saat dengar pendapat dengan Komisi I DPR-RI Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - TNI akan memberangkatkan Satuan ...
Panglima TNI beserta staf saat dengar pendapat dengan Komisi I DPR-RI |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - TNI akan memberangkatkan Satuan Tugas (Satgas) Garuda RI untuk membantu penanganan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Australia. Ini Hal disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat rapat kerja dengan Komisi 1 DPR RI di DPR RI, Jakarta (30/1).
Panglima TNI menyampaikan, dasar mengirim Satgas Garuda ke Australia yaitu, pertama Lombok Treaty 2006 yang ditanda-tangani oleh Menlu RI dan Menlu Australia pada 13 November 2006. Dalam perjanjian tersebut ada 21 kerja sama keamanan, dan satu bidang termasuk kerja sama tanggap darurat. Kedua, hasil High Level Komite Ausindo ke-7 yang diteken Panglima TNI dan Chief Of Defense Force Australia pada 1 Agustus 2019 di Yogyakarta, salah satu poin pentingnya soal Humanitarian Assistance/Disaster Relieve (HADR) sebagai prioritas operasi dan latihan bagi kedua angkatan bersenjata.
Pada 14 Januari lalu Atase Pertahanan (Athan) Indonesia di Canberra mengirim surat kepada Panglima TNI melaporkan hasil rapat dengan Asops Angkatan Bersenjata Australia yang membahas kebutuhan prioritas Australian Defence Force/ADF dalam membantu pemadaman karhutla di Australia. Pada hari itu juga Panglima TNI menyatakan keprihatinan seluruh prajurit TNI atas bencana Karhutla yang menimpa Australia dan menyatakan kesediaan TNI ikut serta dalam penanggulangan bencana Karhutla Australia.
TNI dan ADF telah lama saling membantu dan bekerjasama dalam hal penanganan bencana alam. Pada 1974 TNI pernah memberi bantuan kepada Australia ketika dilanda bencana alam angin topan (Cyclone Tracy). Demikian juga Australia dan ADF sering membantu Indonesia ketika dilanda berbagai bencana alam.
Personel Satgas Garuda RI yang akan diberangkatkan sebanyak satu Satuan Setingkat Peleton (SST), terdiri dari Batalyon Zeni Konstruksi AD, Batalyon Marinir, dan Dinas Konstruksi TNI AU dengan menggunakan pesawat TNI AU bertolak dari Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma menuju Australia (ma).