Serka Sanija (kanan) mengawal kegiatan donor darah di pelosok desa Jakarta ( Indonesia Mandiri ) – Bagi yang belum mengenal sosok Sersan Kep...
Serka Sanija (kanan) mengawal kegiatan donor darah di pelosok desa |
Namun, Bintara Pembina Desa (Babinsa) kelahiran Cirebon 7 Juli 1974 dan bergabung di TNI AD pada 1995, ternyata memiliki peran dan tugas yang sangat mulia. Meski ia berdinas dalam kesehariannya sebagai Babinsa di Desa Marikangen, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, namun dengan jaringan kegiatannya yang luas, menjangkau ke seantero Tanah Air.
Apa sebenarnya tugas mulia Serka Sanija? Ternyata ia sangat aktif melakukan donor darah plus mengajak masyarakat luas untuk melakukan hal serupa untuk membantu sesamanya yang membutuhkan darah termasuk Thalasemia. Itu sebabnya ia memakai empat HP. “Karena jaringan yang membutuhkan darah sangat banyak. Satu HP saja tidak cukup memorinya,” ucap Sanija.
Karena tugas ini dilakukannya – disamping tugas utamanya sebagai Prajurit TNI – sejak Mei 1997, kini ia memiliki jaringan sangat luas ke berbagai instansi, baik Pemerintah/swasta, rumah sakit, dan lain-lain, untuk yang membutuhkan darah. Saat pandemi Covid melanda pun, Sanija terus aktif membantu banyak masyarakat yang memerlukan darah.
Isterinya juga diajak donor darah (beri petunjuk 2 jari) |
IM. Apa yg melatarbelakangi anda menekuni giat donor darah hingga berkembang luas sampai kini?
SS. Ini berawal dari saya yang ditunjuk sebagai koordinator keluarga donor darah (KDD) se Ciayumajakuning, Cirebon. Saat itu kesadaran donor darah sangat rendah menjadi latar belakang saya menekuninya. Kesadaran donor darah di wilayah Kota dan kabupaten Cirebon kurang dari 1%, Sehingga banyak pasien yang tidak tertolong.
IM. Siapa yang menggerakkan hati anda melakukan hal itu?
SS. Yang menggerakkan hati saya tentu Tuhan Yang Maha Esa. Serta pengalaman keluarga saya yang tidak tertolong karena kekurangan stok darah di PMI waktu itu .
IM. Bagaimana mekanisme anda membuat jaringan donor darah hingga ke seantero tanah air?
SS. Sekarang kita hidup di jaman teknologi, sehingga media online menjadi sarana komunikasi dan promosi. Karena itu kegiatan saya untuk sosialisasi donor darah menjadi mudah diketahui masyarakat luas. Saya juga terjun langsung ke masyarakat. Info ini menyebar lewat media sosial.
IM. Sebagai Prajurit atau Babinsa, tentunya anda wajib lapor ke jenjang diatas. Bagaimana respon pimpinan terkait giat donor darah ini?
SS. Pimpinan mendukung penuh dan memberikan support yang luar biasa. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada unsur unsur yang telah memberikan semangat terhadap aksi sosial ini.
IM. Prestasi/penghargaan apa saja yg pernah anda peroleh selama ini?
SS. Diantaranya, penghargaan dari Dandim 0620/Kab Cirebon, penghargaan dari Danrem 063/Sunan Gunung Jati, Penghargaan sebagai pendonor 75 kali, Penghargaan sebagai peduli pasien Thalasemia, Penghargaan sebagai penggerak donor darah
IM. Apa target kedepan yg ingin anda raih sebagai tentara?
SS. Target saya tentunya akan menyelesaikan tugas dan kewajiban sebagai seorang anggota TNI sampai pensiun. Semoga pangkat saya naik, untuk kebanggaan buat anak dan keluarga.
Serka Sanija mendapat penghargaan dari pimpinannya |
SS. Mari berbagi. Peka terhadap kebutuhan lingkungan keluarga tetangga dan saudara kita. Dengan Donor darah, Kita sehat, Mereka selamat. Donor darah sebagai gaya hidup, Kalau bukan kita siapa lagi. Kalau bukan sekarang kapan lagi (abriyanto).
Foto: Istimewa