Posisi strategis Indonesia sekaligus juga jadi pertemuan tiga lempeng dunia Jakarta (IndonesiaMandiri) - Dewan Hidrografi Nasional (DH...
Posisi strategis Indonesia sekaligus juga jadi pertemuan tiga lempeng dunia |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Dewan Hidrografi Nasional (DHI) bermitra dengan PT. Geotindo Mitra Kencana selenggarakan seminar “The Contribution of Aids to Navigation and Tsunami Early Warning System to Maritime Safety in Indonesia“, di Hotel Holiday Inn Express, Jakarta International Expo, Arena Pekan Raya Kemayoran Jakarta Pusat, akhir Agustus lalu. Tujuan seminar agar muncul pemahaman lebih dalam dari instansi terkait dan masyarakat maritim tentang potensi bencana tsunami sampai penanganannya di Indonesia, kaitannya tsunami early warning dengan sarana bantu navigasi pelayaran, serta upaya mitigasi bencana menerapkan teknologi terkini yang telah tersedia secara massal.
Seminar diibuka Koordinator astah Ahli Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Koorsahli Pushidrosal), mewakili Kapushidrosal selaku Ketua Umum DHI.
Ketua Umum DHI antara lain mengatakan wilayah Indonesia selain memiliki posisi strategis di silang dunia, secara geologi wilayah Indonesia juga berada pada pertemuan tiga lempeng dunia. Kondisi tersebut menjadikan Indonesia pada sebaran patahan aktif atau sesar aktif, yang sewaktu-waktu dapat memicu terjadinya gempa, diantaranya disertai dengan geombang tsunami.
Menurut Ketua DHI, mengingat potensi tsunami dapat terjadi sewaktu-waktu di wilayah pesisir Indonesia, dibutuhkan adanya sistem peringatan dini tsunami (Tsunami Early Warning System) yang dirancang untuk mendeteksi tsunami untuk memberikan peringatan guna mencegah jatuhnya banyak korban jiwa.
Dalam seminar sempat dibahas ancaman potensi tsunami di kawasan Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu. Ini lalu ditanggapi prediksi perairan Teuk Jakarta dan Kepulauan Seribu relatif masih aman dari bahaya tsunami karena tidak berhadapan langsung dengan lempeng bumi yang rawan akan patahan.
Namun demikian tetap diingatkan agar selalu waspada terhadap munculnya bencana gempa dan tsunami yang datangnya tiba-tiba, diantaranya dengan mengenali tanda akan datangnya bahaya tsunami, menyiapkan shelter yang tinggi, menanam pohon yang dapat mengurangi dampak gelombang dan membangun rumah yang disesuaikan dengan ketahanan goncangan dan hempasan air (rm).