Kota Cepu di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), yang terletak diantara Pantai Utara Jawa, sebenarnya bukan merupakan sebuah daerah yang kental pot
Pesawat A4 Skyhawk diantara monumen migas di Cepu |
Namun, di tengah kota Cepu, ternyata hadir sebuah monumen Pesawat Tempur Taktis TNI AU jenis A4 Skyhawk. Apa yang melatarbelakanginya hingga pesawat ini hadir dalam kota yang lebih dikenal dengan kawasan minyak dan gas (migas)?
Sejak seorang insinyur berkebangsaan Belanda bernama Adrian T. Stoop berhasil membor dan menghilangkan minyak pada 1894, Cepu lebih dikenal sebagai wilayah penghasil migas. Hingga kini, berbagai fasilitas perminyakan telah dan sedang dibangun di wilayah ini.
Sebut saja Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Politeknik Energi dan Mineral “Akamigas”, Pertamina EP Cepu, serta konsorsium Blok Cepu, yakni Mobil Cepu Ltd. (MCL) dan Ampolex Cepu Pte. Ltd. (keduanya anak perusahaan Exxon Mobil Corp.)
Satu-satunya fasilitas penerbangan yang tersedia di Cepu adalah Bandara Ngloram, yang dibangun pada 1980 sebagai airstrip (landasan udara) milik Pertamina dan hanya didarati oleh pesawat kecil jenis skyvan.
MC Edupark di Cepu sebagai wisata pendidikan |
Untuk mengenang perjalanan panjang sejarah perminyakan di Cepu, pada 31 Maret 2019 didirikan daerah wisata dengan nama Migas Cepu Edupark (MC Edupark). Ini sebuah wahana wisata pendidikan yang di dalamnya terdapat peralatan-peralatan pengolahan minyak serta taman rekreasi air (waterboom).
Namun, diantara wisata Pendidikan tersebut, terdapat satu koleksi yang tak biasa, yaitu sebuah pesawat tempur Douglas A4 Skyhawk milik TNI-AU. Pesawat ini sudah tidak dioperasikan lagi sejak 2004. Para pengunjung yang rasa ingin tahunya tinggi pasti bertanya-tanya, mengapa ada pesawat tempur dimonumenkan di sebuah museum perminyakan?
Melihat kilas balik sejarahnya, pada 1980, ada gelombang pertama dari kedatangan 32 buah pesawat Skyhawk A4E dan A4F ke Indonesia atas pesanan TNI-AU. Proses pengadaannya tak mudah. Karena, armada tempur udara ini dibeli dari Israel, sebuah negara yang tidak diakui oleh Pemerintah RI alias tidak ada hubungan secara diplomatik.
Dibalik kisah itu, ada operasi intelijen, dilaksanakan secara rahasia antara pemerintah RI dan Israel. Operasi bersandi Alpha ini dipimpin langsung Mayor Jenderal TNI Leonardus Benjamin Moerdani (kerap disebut Benny Moerdani) yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI dan merangkap sebagai Asisten Intelijen Departemen Pertahanan dan Keamanan (Kemudian menjadi Panglima TNI dan Menhankam).
Benny, yang lahir di Cepu pada 2 Oktober 1932, mulai menangani operasi ini pada 1978 bersama dengan KSAU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi dan Kolonel (Pnb.) Teddy Rusdy yang saat itu menjabat sebagai Direktur Penelitian dan Pengembangan BAIS ABRI.
Monumen ini sebagai penghargaan kepada Panglima TNI Jenderal Benny Moerdani |
A4E Skyhawk yang dimonumenkan di MC Edupark ini memiliki tail number TT-0444 dan berjenis kursi tunggal/single seat. TNI-AU memberi kode TT yang menandakan bahwa pesawat tersebut berjenis Tempur Taktis.
Lima belas tahun setelah berpulangnya Jenderal (Purn.) LB Moerdani, A4E Skyhawk TT-0444 ini mewakili purnanya pengabdian sang jenderal di tanah kelahirannya yang wafat pada Agustus 2004 (Samuel Priambodo/Abriyanto).
Foto: Samuel