Seperti biasanya setiap tahun pada 16 Agustus, jelang detik-detik Proklamasi Kemerdekaan, berbagai elemen bangsa membuat acara. Salah satu yang rutin
Tapak Tilas menyertakan mobil yang dipakai Presiden RI-I Soekarno |
Ini sejalan dengan UU Pemajuan Kebudayaan No. 5/2017, dimana keberadaan cagar budaya sangat penting untuk dipertahankan, dilestarikan, dan dikelola secara tepat melalui upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat.
Munasprok lalu berkolaborasi dengan Gedung Menteng 31 (Museum Joang 45), dimana keduanya adalah peninggalan cagar budaya peringkat nasional yang saat ini dimanfaatkan sebagai museum, mengajak elemen masyarakat luas untuk menggelar acara Tapak/Napak Tilas Proklamasi.
Anak Bung Hatta (Meutia Hatta, berkacamata barisan kedua ditengah dengan baju merah) |
Karena ini menjadi kegiatan rutin-unggulan dari kedua, memang sangat ditunggu oleh publik. museum yang selalu dinantikan pelaksanaannya oleh masyarakat. Kegiatan ini awalnya diinisiasi oleh Dewan Harian Nasional (DHD) 45 pada 1981 dengan titik awal kegiatan dari Museum Joang 45 menuju Tugu Proklamasi.
Setelah Munasprok resmi berdiri pada 24 November 1992, kemudian diberikan mandat untuk melaksanakan kegiatan Tapak Tilas Proklamasi bekerjasama dengan pihak-pihak inisiator sebelumnya.
Acara pada 16 Agustus kemarin, diikuti oleh ± 1000 peserta, terdiri atas veteran dan pejuang, Dewan Harian Nasional (DHN) 45, DHD 45 Prov. DKI Jakarta, Wirawati Catur Panca, Pemuda dan Pelajar, serta komunitas Museum Joang 45 (Koba, Beksi, IWARDA, Budaya, Genrus, Kerabat, dan Masyarakat umum) di kedua lokas dengan berbagai atraksi menarik.
Berbagai elemen dari masyarakat ikut semarakkan tapak tilas Proklamasi |
Foto: abri