Sandiaga Uno Pererat Kolaborasi Dengan Forwaparekraf

Terima kasih kepada rekan-rekan media atas kerja sama yang sudah berjalan dengan baik dan sangat bersahabat ini, mohon ditingkatkan lagi, dan ditambah

Ketua Forwaparekraf Pasha Ernowo bertemu dengan Menparekraf Sandiaga Uno

Jakarta (Indonesia Mandiri) – Terima kasih kepada rekan-rekan media atas kerja sama yang sudah berjalan dengan baik dan sangat bersahabat ini, mohon ditingkatkan lagi, dan ditambah dengan aspek inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk tahun 2023-2024 ini,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat menerima audiensi Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta (2/8).

Beberapa program kolaborasi yang terus dikembangkan adalah Famtrip Temanggung, Mini FGD Hari Pariwisata Sedunia, Bekasi Creative Festival, Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2024, Famtrip Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, dan Famtrip IKN Nusantara.

Sandiaga menyampaikan, pada tahun politik 2023 sektor parekraf berpotensi mengalami perkembangan yang baik. “Menurut saya tahun politik ini tahun yang positif untuk pergerakan masyarakat kita, karena dengan adanya kontestasi ini pasti akan ada pergerakan lebih tinggi, juga ada pemesanan dan pembelian konsumsi produk-produk ekonomi kreatif, seperti misalnya t-shirt, yang itu nanti berdampak positif,” jelasnya.

Pesan lainnya yang disampaikan kepada Forwaparekraf yang dipimpin Pasha Ernowo, terkait pengembangan Kawasan wisata Borobudur. “Pertama, untuk Borobudur akan ada Perpres yang akan mensinergikan pengelolaan single authority untuk kawasan pariwisata Borobudur. Kawasan Borobudur ada di zona satu dan zona dua. Nanti ke depan akan ada entitas tunggal yang mewadahi unsur-unsur lintas kementerian/lembaga dari Kementerian Agama, Kemenparekraf, BUMN, Kemenkeu, PUPR. Semua akan ada di sana, supaya tidak simpang siur dari segi kebijakan dan lain-lain,” papar Menparekraf.

Pengurus Forwaparekraf bersama Sandiaga Uno

Kemenparekraf sendiri akan memiliki zona otorita aktif di bawah naungan badan otorita yang berlokasi di Purworejo. Meski demikian, entitas tunggal untuk mengelola Candi Borobudur saat ini masih dikaji lintas kementerian/lembaga.

“Saya banyak ditanya Bapak Presiden idealnya seperti apa, per hari ini kita banyak kendala badan otorita ini karena pemikiran-pemikiran kekinian dan inovasi tapi bajunya itu baju birokrasi. Jadi nanti akan kita kaji di akhir pemerintahan kita, apakah ini akan masih seperti ini,” bahas Menparekraf (ma)