Pesawat Rafale Dijajal Penerbang Tempur TNI AU

Dispenau. Penerbang tempur TNI AU dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Mayor Pnb Dedi "Kingbee" Andres, berkesempatan menjajal terbang dikursi belakang

Penerbang Tempur TNI AU ikut menjajal Rafale

Jakarta (Indonesia Mandiri) – Dispenau. Penerbang tempur TNI AU dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Mayor Pnb Dedi "Kingbee" Andres, berkesempatan menjajal terbang dikursi belakang (back seat) dengan seorang pilot Angkatan Udara Prancis menggunakan pesawat tempur Rafale.

Selama tiga jam “Kingbee” menjajal kemampuan dan kecanggihan pesawat yang rencananya akan dibeli Indonesia. Termasuk menjalankan misi Air to Air Refueling (AAR) menggunakan pesawat tanker Airbus 330 MRTT.

Misi AAR juga melibatkan tiga pesawat tempur F-16 TNI AU dari Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi di Selatan training Area Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur (25/7).

"Kingbee" menceritakan pengalamannya, saat Rafale mampu mengunci (lock) tiga pesawat F-16 dari jarak 80 NM (140 Km) yang sedang take off dari Lanud Iswahjudi. Dalam jarak 40 NM (70 Km), Kamera di hidung kiri pesawat sudah bisa menampilkan secara visual ketiga pesawat yang terkunci tersebut dalam screen display di cockpit.

Pesawat Tanker A-330 MRTT iku datang ke Indonesia

Kemampuan sistem radar Rafale dapat melacak 40 target (serta mengetahui siapa kawan dan lawan) serta mengunci enam target secara bersamaan. Demikian juga kemampuan electronic warfare dan data link yang sangat signifikan. Armament system buatan Thales, sangat mumpuni dalam Air Combat Maneuver, termasuk untuk Beyond Visual Range, baik Air to Air maupun Air to Ground.

Kedatangan Rafale ini adalah bagian dari Misi Pegasse 2023 Angkatan Udara Perancis di Indonesia. Disamping enam pesawat Rafale, empat pesawat A-400 M dan tiga pesawat tanker A-330 MRTT turut serta dalam misi kunjungan selama seminggu (ma).