Program Kerjasama pengembangan pesawat tempur antara Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia melalui kedua Angkatan Udara yang dikenal dengan
Kedua penerbang Angkatan udara RI dan Korsel dengan latar Boromae |
Adalah Kolonel Pnb Muhammad "Mamoth" Sugiyanto, penerbang tempur sekaligus penerbang uji TNI AU, sukses mengawaki penerbangan uji perdana "Boramae" produksi nomer 4 yang merupakan pesawat kursi ganda (tandem), di Pangkalan Udara Sacheon, Korea Selatan (16/5).
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Kolonel Pnb R. Agung Sasongkojati mengatakan, penerbangan tandem ini juga diawaki penerbang uji Korsel, Jim Tae Bom dari KAI (front seat). Mereka melakukan penerbangan uji sistem Communication, Navigation and Identification (CNI-1) & Core Avionics.
"Penerbangan berlangsung pada pukul 10.35 s.d. 11.34 waktu Korea, di area South of Sacheon AFB. Bertindak sebagai Chaser(pengawal) adalah sebuah pesawat F-16 ROKAF," jelas Kadispenau. Kolonel Pnb Muhammad "Mammoth" Sugiyanto adalah alumnus AAU tahun 2000 dan Sekbang LX, dinas di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalbar.
Peristiwa ini sebagai awal penerbangan perdana prototype 5 (single seat), tipe yang akan digunakan TNI AU. Dan, pada hari yang sama, dilakukan penerbangan perdana prototype nomor 5, oleh Test Pilot dari ROKAF. Pesawat inilah yang akan diserahkan kepada RI pada fase terakhir di 2026.
Mengutip popular mechanics, tampilan KFX/IDX-21, mirip pesawat tempur siluman F-22 Raptor AS. Pesawat berwarna abu-abu kehitaman dengan panjang 16,7 m, lebar sayap10,6 m. Berat minimum Baromae adalah 7,7 ribu kilogram dan maksimal 25 ribu kilogram.
Pesawat Boromae miliki banyak keunggulan |