TNI AL Ajak Masyarakat Pesisir Pahami Ancaman Bencana/Tsunami

Pelatihan dari TNI AL terkait edukasi menghadapi bencana Jakarta ( Indonesia Mandiri ) – Indonesia sudah diketahui oleh banyak ilmuwan/penga...

Pelatihan dari TNI AL terkait edukasi menghadapi bencana

Jakarta (Indonesia Mandiri) – Indonesia sudah diketahui oleh banyak ilmuwan/pengamat, sebagai negara yang rawan bencana, salah satunya adalah ancaman tsunami. Itu sebabnya, TNI AL seringkali melakukan pelatihan edukasi bagi masyarakat pesisir untuk mengetahui ancaman tersebut.

“Pelatihan penanggulangan bencana merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh TNI AL melalui Dispotmaral yang diagendakan setiap tahun dan agenda ini selalu di prioritaskan pada daerah-daerah rawan bencana,” ujar Kadispotmaral (Kepala Dinas Potensi Maritim TNI AL) Laksma TNI Suradi Agung Slamet sebagai penanggungjawab pelatihan penanggulangan bencana TNI AL

“TNI AL berusaha menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa budaya akan sadar bencana harus dimulai dari kesadaran individu, keluarga dan kelompok, termasuk di lingkungan sekolah sampai pada kelompok masyarakat bawah,” tambahnya.

Jadi, kegiatan pelatihan dianggap sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kapasitas aparat pemerintah dan masyarakat dalam rangka membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana. Pada tahun ini, kegiatan pelatihan ada di tiga wilayah yaitu di Lanal Denpasar (22-24 Februari), Lanal Malang di desa Tambakrejo, kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar dilaksanakan (7-9 Maret) dan Lanal Cilacap (14-16 Maret).

Menurut Kadispotmaral, kesiapsiagaan menghadapi ancaman menentukan besar kecilnya resiko dan dampak bencana yang akan diterima. Masyarakat di daerah rawan bencana, bersama-sama pihak yang berwenang menjadi “subjek” atau pelaku. Karena, penanggulangan bencana bukanlah kerja sendiri, melainkan tanggung jawab bersama.

Masyarakat pesisir harus menyadari ancaman bencana

Materi yang diberikan dalam pelatihan meliputi sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, penanganan korban gempa bumi dan tsunami, manajemen kesiapsiagaan bencana, prosedur pelaksanaan proses evakuasi mandiri dari ancaman resiko bencana gempa bumi dan tsunami.

Dalam setiap kegiatan pelatihan diakhiri dengan simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri masyarakat pesisir terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami yang melibatkan personel TNI, Polri, Pemda setempat, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD, Basarnas, BMKG, Pelajar dan Kelompok Masyarakat Peduli Bencana.

Presiden Jokowi dalam rapat pimpinan TNI-Polri 2023 beberapa waktu lalu menyebut, salah satu prioritas nasional adalah membangun lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan bencana. Dan, TNI AL melalui Dispotmaral selalu aktif gelar melatih masyarakat guna menumbuhkan masyarakat yang tangguh sebagai pilar bangsa dalam menghadapi bencana (ma).