Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Menparekraf Sandiaga Uno optimistis target kinerja pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berdasarka
Target kunjungan wisatawan jadi tolok ukur pembangunan Parekraf |
Sandiaga mengutarakan hal itu dalam Rapat Koordinasi Program Kerja 2023-2024 K/L dan Pelaksanaan IKU Strategis Nasional, Proyek Strategis Nasional, Janji Presiden, Major Project, SDGS, dan Direktif Presiden yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta (8/2).
Kini, salah satu yang menjadi fokus pengembangan yang segera dituntaskan adalah lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Sebagai contoh Likupang yang masih terkendala di lahan hingga infrastruktur seperti ketersediaan air bersih. Kemenparekraf akan memperkuat kolaborasi dan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk bisa mempercepat pembangunan dan menyelesaikan kendala yang masih ditemui di lapangan.
"Semua yang berkaitan dengan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas kita targetkan untuk rampung di akhir tahun 2023 atau pertengahan 2024," jelas Sandiaga. Target lainnya adalah pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,4 miliar di 2023. Ini adalah target yang terbilang cukup besar.
Diperlukan data berbasis mobile positioning yang dapat menghitung jumlah pergerakan wisatawan secara absolut. Sementara untuk wisatawan mancanegara, Menparekraf akan mengeluarkan data riil tiap bulannya. Sehingga kunjungan wisman bisa dipantau tiap bulannya. Hingga mencapai target batas atas sebesar 7,4 juta pergerakkan.
PDB sektor parekraf terhadap ekonomi Indonesia sendiri saat ini masih berada di bawah 4 persen. Sementara target PDB sektor parekraf tahun 2023 berada di angka 4,1 persen. "Tapi saya yakin, jika kita terus lakukan perbaikan-perbaikan maka kita akan capai ini di tahun 2024 di atas target 4,2 persen," papar Menparekraf.
Menko Marves Luhut B. Panjaitan (kanan) dan Menparekraf Sandiaga Uno |
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan berpesan kepada seluruh k/l agar berkoordinasi lebih erat dan bekerja cepat, efisien, dan efektif mengingat jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang tidak terlalu lama. "Karena pemerintahan ini tinggal 19 bulan, jadi kita harus betul-betul menyiapkan jangan sampai nanti ada project yang tidak selesai," ujar Luhut.
Hadir pula Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya; Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono; Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia; Perwakilan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI; Perwakilan Menteri Keuangan RI; serta Perwakilan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM); serta Perwakilan Menteri Perhubungan (ma).