PERANG UKRAINA, SEBUAH KENYATAAN PAHIT

Perang di Ukraina pada Februari 2023 ini sudah genap berlangsung selama satu tahun. Ambisi Amerika Serikat (AS), NATO dan, Uni Eropa untuk melemahkan

Ukraina Terus menerima bantuan alutsista dari Barat
Jakarta (Indonesia Mandiri) – Perang di Ukraina pada Februari 2023 ini sudah genap berlangsung selama satu tahun. Ambisi Amerika Serikat (AS), NATO dan, Uni Eropa untuk melemahkan Rusia dan memperluas wilayah kekuasaan, menciptakan perang di kawasan Ukraina.

Cerita yang disebarkan ke publik dunia bahwa Rusia menginvasi Ukraina untuk membangkitkan supremasi Uni Soviet agaknya sulit untuk dicerna dengan akal sehat. Apakah mungkin kekuatan 130.000 atau 150.000 personel pasukan dengan persenjataannya mampu menguasai kawasan Ukraina yang begitu luas?

Saat serangan Jerman ke Polandia saja, hampir atau lebih dari satu juta personel pasukan dikerahkan. Terdiri dari kekuatan gabungan pasukan tank, infanteri bermotor dan artileri, didukung dengan kekuatan udara yang menciptakan superioritas udara di wilayah pertempuran. Dalam Perang Dunia II, Jerman memiliki kekuatan 13,6 juta personel pasukan.

Sampai kapan peperangan di Ukraina ini akan berakhir? Kiranya para pemimpin negara-negara besar dunia yang tahu, dan peran dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai pihak yang nalar serta netral.

Pasokan Peralatan Tempur Terus Berlanjut

Ukraina didukung dengan berbagai jenis persenjataan yang dipasok oleh AS dan anggota NATO. Peralatan tempur dan persenjataan (alat utama sistem senjata/alutsista) bahkan diambil dari bekal negara-negara pendukung tersebut.

Berita yang muncul sejak Januari 2023, pasokan tambahan untuk menggempur kekuatan Rusia antara lain, AS memasok kendaraan tempur berat M1 Abrams, Jerman mengirim tank tempur utama Leopard – akan ditambah dengan dari Belanda dan Denmark, serta Inggris mengirimkan MBT Challenger-2.

Pasokan alutsista persenjataan ke Ukraina agaknya kurang memperhitungkan kemampuan penggunaan/karakteristik peralatan yang dikirim. Terlebih lagi dengan memperhitungkan keberlanjutan operasional peralatan seperti bahan bakar, amunisi, dan personal yang akan mengawaki peralatan. Ada berita diakhir Januari 2023, untuk beberapa persenjataan yang dioperasikan pihak Ukraina kini mengalami kekurangan pasokan atau persediaan amunisinya. Ada kemungkinan Sista HIMARs juga mengalami kekurangan munisi misilnya, karena sudah kurang berita kiprahnya.

Untuk mengoperasikan tank M1 Abrams diperlukan kendaraan pendukung seperti M88A2 dan seterusnya. Termasuk truk pengangkut bekal ulang munisi. Demikian juga dengan operasional Tank Leopard, diperlukan kendaraan pendukung seperti Berfepanzer Buffel dan AEV3 Kodiak, serta pendukung pengangkut bekal ulang munisinya.

Pengoperasian kendaraan tempur tank kelas berat atau tank tempur utama seperti M1 Abrams, Challenger, serta Leopard, tidaklah semudah kendaraan tempur biasa atau kelas menengah – termasuk kendaraan tempur infanteri. Diperlukan kesiapan bagi personel maupun saran pendukungnya. Hal tersebut dikarenakan guna kelancaran operasional nya, diperlukan keahlian personel serta dukungan kendaraan pendukung seperti tersebut diatas.

Contohnya; apabila terjadi masalah atau kerusakan “minor” pada mesin tank, maka mesin harus diturunkan dari kendaraan. Itu memerlukan kendaraan pendukung yang dilengkapi dengan crane untuk menurunkan mesin dari kompartemennya di kendaraan. Kendaraan juga harus dalam posisi rata (waterpas).

Kesiapan Personel Main Battle Tank

Mempersiapkan personel untuk mengawaki kendaraan tempur berat atau Main Battle Tank juga memerlukan waktu cukup panjang. Personel militer atau kavaleri Ukraina sudah terbiasa dengan kendaraan tempur/tank standard Russia, kini mereka harus beradaptasi dengan kendaraan tempur standar NATO, termasuk doktrin, taktik dan strateginya.

Misalkan saja untuk Tank M1 Abrams, personel yang akan mengoperasikannya untuk basic training setidaknya memerlukan waktu sekitar 22 minggu (untuk USMC lebih dari 22 minggu). Untuk petugas pemeliharaan (MOS 91A), setelah lulus tes, akan mengikuti 10 minggu basic training, dilanjutkan Advanced Individual Training selama 24 minggu. Dan seterusnya, termasuk pengemudi, Komandan Kendaraan (Danran), dan operator senjata. Belum termasuk pelatihan/pendidikan untuk personel operator M88.

Demikian juga halnya dengan pelatihan/pendidikan awak tank Leopard, Buffel maupun Kodiak, setidaknya terdapat tidak kurang dari 15.000 lembar halaman buku yang harus dipahami.

Jumlah Yang Ganjil

Menurut berita mainstream, AS akan mengirim 31 unit M1 Abrams atau mendekati kekuatan dua kompi tank dalam paket bantuan senilai US$400 juta (termasuk munisi kaliber 120mm dan munisi kaliber lainnya, 8 unit kendaraan taktis tank transporter, M88A2 dan biaya pelatihan, pemeliharaan).

Jerman akan mengirim satu kompi (14 unit) Tank Leopard 2A6, dengan rencana tambahan hingga mencapai kekuatan sekitar 90 unit Leopard 2, sehingga dapat membentuk formasi dua batalyon.

Inggris telah mengirimkan 12 unit tank tempur utama Challenger 2 berikut pendukungnya. Dengan jumlah 12 unit, kurang jelas akan membentuk formasi apa?

Apakah pengiriman main battle tank untuk pasukan Ukraina akan efektif dalam menghadapi atau mengalahkan kekuatan pasukan Rusia? Selama ini berita yang dilansir oleh hampir seluruh media massa mainstream pro Barat, sangat tendensius terhadap Rusia atau bias. Bahkan sebagian menggiring opini untuk menetapkan Rusia – khusus Presiden Vladimir Putin – sebagai penjahat perang.

Namun mereka kurang menganalisa, siapa sebenarnya yang menciptakan perang di Ukraina, atau siapa memancing Rusia untuk berperang di Ukraina? Mungkin bila pembaca sempat, dapat mencari data-data sejak bubarnya Uni Soviet (1989-2014), pertemuan Presiden Rusia Mikhail Gorbachev dengan U.S. Secretary of State James Baker yang membuat kesepakatan damai dan meyakinkan perubahan di Rusia pasca Uni Soviet.

Lalu, di 2008 dalam event NATO BUCHAREST SUMMIT di Budapest, dimana Presiden AS George Bush Sr. mengusulkan penambahan keanggotaan NATO dengan Georgia dan Ukraina, yang menimbulkan reaksi Rusia untuk mengambil alih Crimea (Crimea telah menjadi pangkalan Angkatan Laut Rusia sejak 1783). Pada 2010 saat Ukraina dipimpin Presiden Yanukovych yang netral, Rusia mendapat konsesi sewa jangka panjang pangkalan Angkatan Laut Sevastopol hingga 2041, dan setelahnya dapat diperpanjang lagi.

Sikap Presiden Ukraina Yanukovych ternyata tidak disukai oleh AS. dan Uni Eropa, sehingga dirasa perlu untuk dijatuhkan. Februari 2014 Uni Eropa menyatakan Yanukovich tetap berkuasa dan harus diadakan pemilihan presiden pada akhir 2014. Namun ternyata tidak ada kesabaran dari pihak AS dan Uni Eropa, maka digerakkanlah kelompok Nasionalis Ukraina melalui sebuah kerusuhan sehingga Yanukovych tersingkir. Masyarakat Ukraina terbelah, Kelompok pro-Rusia menyatakan kemerdekaan Luhansk-Donest.

Selanjutnya NATO menerima keanggotaan beberapa Negara satelit eks Uni Soviet. Apakah NATO telah berubah dari Pakta Pertahanan (defensive alliance) menjadi kekuatan agresif (offensive alliance)? Di 2003 hingga 2007 NATO telah memperluas keanggotaannya dengan masuknya Bulgaria, Rumania, Slovenia, Slovakia serta sekitaran Laut Hitam.

Apa Sebenarnya Tujuan NATO dan Uni Eropa?

Sejak perang Ukraina berkobar Februari 2022, NATO/UNI EROPA dan AS langsung bergerak dengan berbagai cara, dari mulai memboikot Rusia dalam acara Olahraga Internasional, sistem keuangan dan perbankan, pembuatan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengiriman Peralatan Militer dan Persenjataan, termasuk sukarelawan, hingga dukungan kekuatan media massa mainstream.

Persenjataan yang dikirim bahkan diambil dari bekal militer yang ada. Namun bila diperhatikan ada keganjilan dalam pemasokkan persenjataan. Selain HIMARs, secara umum persenjataan yang diambil dari stockpile atau inventaris Negara-negara pemasok (sponsor) umumnya sudah berusia tua. Hanya dalam operasinya dikemas oleh media massa mainstream seolah persenjataan dikirim sangat mumpuni dan menghancurkan ribuan tank Rusia serta berhasil membunuh ribuan serdadu Rusia.

Jumlah persenjataan yang dikirim juga dapat dikatakan cukup tanggung untuk melengkapi kekuatan Batalyon, Brigade, atau bahkan Divisi. Nilai uang yang disebut milyaran dolar bila dibandingkan dengan jumlah peralatan sangat jauh berbeda. Lalu, kemana larinya/penyaluran dana yang dikatakan sebagai bantuan untuk Ukraina tersebut?

Apakan dana-dana besar tersebut disalurkan kepada kelompok industry militer (military industrial complex) atau untuk covert operation?

Permaian Dengan Resiko Keamanan Dunia

Peperangan di Ukraina sempat diwarnai dengan upaya untuk memicu peperangan yang lebih besar lagi. Saat dilaksanakannya pertemuan G-20 di Bali pada November 2022, tiba-tiba dilangsir isu penembakan misil oleh Rusia ke Polandia. Isu tersebut ternyata hoaks sengaja di langsir oleh pihak Ukraina – selaku pihak yang menembakkan misil tersebut – agar PBB dan seluruh sekutu (Sponsor) Ukraina mengutuk Rusia. Atau agar ada tujuan secara langsung melakukan serangan balasan ke Rusia. Untungnya berita miring dari Ukraina tersebut ditanggapi dingin, sehingga tak terjadi peperangan lebih besar lagi.

Sebuah Kenyataan Pahit
Masyarakat Ukraina mengalami dampak kesengsaraan paling besar
Efek dari peperangan di Ukraina tidak saja menyengsarakan warga negara Ukraina yang menjadi pengungsi ataupun tinggal di negaranya dengan tekanan hidup tinggi. Tetapi juga kepada masyarakat dunia secara luas – terutama disektor ekonomi – serta masyarakat di beberapa negara Eropa yang membutuhkan pasokan bahan bakar gas dari Rusia paska diledakannya jalur pasokan pipa dari Rusia ke Jerman (Nord Stream Pipeline). Terutama pada musim dingin seperti sekarang ini.

Apakah para pemimpin dunia menyadari akan hal kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperangan, atau mereka tetap kukuh bertahan kepada prinsip-prinsip yang mereka anut, dan tinggal menjatuhkan kesalahan kepada seorang Presiden Russia Vladimir Putin semata?

Agaknya kenalaran berfikir akan terus dikikis oleh berita-berita mainstream yang dirancang sedemikian rupa. Bahkan menghasilkan tokoh “Man Of The Year” dari sebuah jaringan media internasional terkemuka untuk seorang kepala negara yang dianggap sebagai “Korban dari invasi Russia.”

Sulit dibayangkan juga apabila badan dunia PBB justru kurang aktif berperan untuk menciptakan perdamaian, tetapi terus dijejali dengan ide-ide untuk menciptakan tokoh “Penjahat Perang” atas peperangan di Ukraina.

Mengakhiri Peperangan

Dalam sebuah pembahasan editorial di sebuah stasiun televisi nasional pada hari Jumat, 24 Februari 2023, disimpulkan pengakhiran peperangan di Ukraina tergantung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Karena Russia yang menyerang Ukraina. Lalu dikatakan juga bahwa bukan kepada pihak NATO, karena Ukraina yang menginginkan masuk bergabung kedalam NATO. Agaknya pihak pembahas editorial kurang memahami sejarah ekaspansi NATO paska runtuhnya Uni Soviet, dan siapa yang mensponsori Ukraina dalam konflik yang sedang terjadi.
Kapankah perang ini akan berakhir? 
Agaknya sulit dibayangkan untuk berakhirnya konflik di Ukraina ini. Selain pihak NATO dan Uni Eropa yang tidak juga mau mengurangi peran ekspansi atau sponsornya, pihak Rusia juga seperti terus ditantang untuk melanjutkan peperangan. Arah kepada meja perundingan seolah timbul-tenggelam.

Disisi lain, di dunia jurnalistik juga memainkan peran yang tidak kecil. Jurnalisme yang tidak atau kurang netral juga akan turut meramaikan konflik di Ukraina ini (M.Ali Haroen & M. Abriyanto/Wartawan IndonesiaMandiri).

Foto: Istimewa




Nama

Advertorial,13,Alutsista,261,Arsip,87,Artikel,2,ATHG,394,Bela Negara,343,Bencana Alam,1,Berita Duka,3,Bilateral,15,Bisnis,135,Budaya,4,Covid-19,22,Daerah,4,Ekonomi dan Bisnis,192,Ekonomi Politik,4,Ekraf,23,Energi,1,Footer,3,Gaya Hidup,70,Gotong Royong,2,Hankam,1,Hidup Sehat,133,Hipertensi,6,Internasional,498,IPTEK,19,Jendela Nusantara,243,Kata Bijak,7,Kegiatan Sosial,3,Kode Etik,1,Lingkungan,343,Literasi,2,Logika Berfikir,11,Maritim,5,Militer,62,Obat Alami,6,Olahraga,32,Opini,12,Pahlawan Kemerdekaan,2,Pariwisata,10,Pendapat,2,Pendidikan,10,Pesona Nusantara,440,Politik,1,Ragam,318,Sastra Budaya,7,SDA,8,SDM,425,Sehat,55,Sejarah,28,Seni Budaya,11,Sosial Budaya,2,Sosok,12,Tani Darat,123,Tani Laut,94,Teras Indonesia,531,TNI-POLRI,17,Transportasi,217,UMKM,3,Wacana,2,Wawancara,4,Wisata,11,
ltr
item
INDONESIA MANDIRI | Berita Indonesia Mandiri: PERANG UKRAINA, SEBUAH KENYATAAN PAHIT
PERANG UKRAINA, SEBUAH KENYATAAN PAHIT
Perang di Ukraina pada Februari 2023 ini sudah genap berlangsung selama satu tahun. Ambisi Amerika Serikat (AS), NATO dan, Uni Eropa untuk melemahkan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqAV6NLp4XLkvhZTmBVSfIkPDd0yOS2Xb2y5TtAb4Cy20Jo9ErIJyRe7gPqFSGgSc2NAtshkfme_5RP1e-Htnu_DVQgcMOYp7CTis4wCO54jlVhJ2jmaEJZ-JV_p42Tj6H68p1mhFAP-JfxMAjQszhoJJZJy7Qf-mJfFP2roHUDFWUs7VU22uwYfL9/w640-h466/perang%20ukraina-rusia1.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqAV6NLp4XLkvhZTmBVSfIkPDd0yOS2Xb2y5TtAb4Cy20Jo9ErIJyRe7gPqFSGgSc2NAtshkfme_5RP1e-Htnu_DVQgcMOYp7CTis4wCO54jlVhJ2jmaEJZ-JV_p42Tj6H68p1mhFAP-JfxMAjQszhoJJZJy7Qf-mJfFP2roHUDFWUs7VU22uwYfL9/s72-w640-c-h466/perang%20ukraina-rusia1.jpg
INDONESIA MANDIRI | Berita Indonesia Mandiri
https://www.indonesiamandiri.web.id/2023/02/perang-ukraina-sebuah-kenyataan-pahit.html
https://www.indonesiamandiri.web.id/
https://www.indonesiamandiri.web.id/
https://www.indonesiamandiri.web.id/2023/02/perang-ukraina-sebuah-kenyataan-pahit.html
true
8310179826723655374
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy