Indonesia Mandiri - Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut ada 44,2 juta pergerakan orang pada libur Na
Libur nataru jadi berkah untuk hotel |
Adapun lima daerah tujuan terbanyak pergerakan pada masa Nataru berdasarkan survei yang sama oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, yakni: Jawa Tengah prediksi pergerakan masyarakat 8,7 juta orang, Jawa Timur sebanyak 7,7 juta orang, Jawa Barat 6,5 juta orang, Jabodetabek 4,7 juta orang dan DI Yogyakarta 3,6 juta orang.
Sementara kota/kabupaten daerah wisata yang menjadi daerah tujuan terbanyak pada masa Nataru yaitu: Yogyakarta dengan potensi sebanyak 1,9 juta orang, Kabupaten Bandung 1,3 juta orang, Kabupaten Malang 1,19 juta orang, Kota Bandung 1,18 juta orang dan Kabupaten Bogor 988,8 ribu orang.
Momen Nataru juga menjadi berkah bagi destinasi wisata. Misalnya Ragunan hingga Minggu, 1 Januari 2022 pukul 12.00 WIB telah dikunjungi 34.621 orang; Ancol hingga Minggu, 1 Januari 2022 pukul 12.00 WIB telah dikunjungi 15.000 orang.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam "Weekly Brief with Sandi Uno" (2/1) secara online, menyampaikan tingkat keterisian hotel selama libur Nataru sangat positif untuk daerah destinasi wisata seperti Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Bali. Secara umum, hotel-hotel favorit di kawasan destinasi wisata full 100 persen pada periode libur ini.
Untuk transportasi udara, selama momen Nataru masih dalam perhitungan. Data sementara, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, tercatat melayani 624.925 penumpang, rata-rata 56.811 orang/hari sejak dibuka Posko Angkutan Udara Nataru pada 19-29 Desember 2022, melayani 3.776 pergerakan pesawat (2.265 untuk pesawat domestik dan 1.511 internasional).
Wisatawan dihimbau tetap waspada meski PPKM sudah dicabut |
Ia menyampaikan bahwa tidak ada lagi pemberlakuan tes PCR atau antigen bagi wisman, termasuk dari China meski PPKM telah dicabut. Seperti diketahui, beberapa negara seperti Amerika Serikat, India, Jepang, dan sejumlah negara lainnya membatasi masuknya turis China dikarenakan angka COVID-19 sedang naik (ma).