LRT Jabodebek Sudah Tersertifikasi

Dari 31 trainset sudah disertifikasi DJKA (Direktorat Jenderal Perkeretaapian). Untuk next GOA 3 kami sudah menyiapkan engineering. Selanjutnya sudah

Pimpinan PT INKA menjelaskan kepada anggota Komisi VI DPR RI dan stakeholder soal operasi LRT Jabodebek

Jakarta (Indonesia Mandiri) – “Dari 31 trainset sudah disertifikasi DJKA (Direktorat Jenderal Perkeretaapian). Untuk next GOA 3 kami sudah menyiapkan engineering. Selanjutnya sudah mendapat penugasan untuk kontrak MSA (maintenance service agreement) sampai 5 tahun dan kita juga akan siapkan,” ucap Direktur Operasi PT INKA (Persero) I Gede Agus Prayatna, saat mendampingi anggota Komisi VI DPR RI meninjau persiapan Lintas Rel Terpadu Jakarta Bogor Depok Bekasi atau LRT Jabodebek, beberapa hari lalu .

Menurut Gede, satu trainset atau rangkaian LRT Jabodebek ini terdiri dari 6 kereta yang mampu memuat 1300 ketika full load. “Jumlah penumpang yang bisa diangkut 170 orang duduk dan 566 berdiri. Dalam keadaan full load bisa mengangkut penumpang hingga 1300 orang,” jelasnya.

Lalu, soal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN ), Gede menyampaikan mohon dukungannya agar segera bisa pengadaan roda dan bearing diadakan di dalam negeri. “Itu menjadi PR (pekerjaan rumah) kami jika akan mengekspor kereta ke beberapa negara, memerlukan 6 sampai 7 bulan (untuk impor komponen),” papar Gede.

PT INKA terus berupaya berinovasi agar TKDN bisa terus bertambah

Disamping Komisi VI DPR RI, tampak tim dari PT ADHI Karya (Persero) Tbk, PT KAI (Persero), serta Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN Desty Arlaini, turut meninjau dan mencoba menaiki LRT rute stasiun Harjamukti - TMII (pulang pergi) dan stasiun Harjamukti – Ciracas (pulang pergi).

“Sedikit catatan saya juga jangan lupa supaya LRT ini bisa terkoneksi dengan moda transportasi lain yang ada di kota-kota sekitarnya karena beberapa kota tentu berbeda-beda. Di sana ada angkot, Transjakarta dan lain-lain. Nah ini challenge ke depan ya supaya sama seperti kita di luar negeri, kita tidak perlu repot-repot membeli tiket yang berbeda,” ungkap Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung (ma).

Foto: Istimewa