Indonesia Mandiri
Pelaksanaan Pemilu 2024 mendapat tantangan besar |
Titi membahasnya dalam Webinar di Jakarta (12/1), diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA. dari segi jumlah pemilih, tambah Titi, berdasarkan data yang dikirimkan Kemendagri kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum), diperkirakan akan ada 204 juta pemilih dalam negeri ditambah 1,8 juta potensi pemilih di luar negeri.
Namun, pada Pemilu 2024 ada proses pelaksanaan pemilu yang tidak mudah. Contohnya, ketika harus merumuskan tahapan program dan jadwal pemilu. “Terjadi tarik-menarik yang sangat kuat antara KPU, Komisi II DPR RI dan Pemerintah. Terutama pada waktu itu, ketika harus memutuskan durasi masa kampanye,” paparnya.
Menurut Titi, pada awalnya KPU periode lama mengusulkan masa kampanye 120 hari. Lalu Pemerintah menginginkan 90 hari.Ternyata DPR RI memilih 75 hari. “Alasannya, untuk menghindari ekses kampanye, keterbelahan, dan sebagainya,” jelas Titi.
“Bayangkan, kita akan menghadapi the biggest one-day election in the world, tetapi masa kampanyenya cuma 75 hari. Kita banyak bicara tentang politik gagasan, dan sebagainya. Tetapi tarik-menarik tentang durasi masa kampanye membuat keputusan yang diambil oleh KPU, masa kampanye cuma 75 hari,” sambungnya.
Titi Anggraini, Pembina Perludem |
Foto: Istimewa