Kopasgat TNI AU Lindungi Wartawan Di Medan Konflik

Indonesia Mandiri -IndonrsiaMandiri - Sejumlah wartawan yang sedang meliput di medan konflik, dikawal oleh Prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopas

Wartawan saat dikawal Pasukan Kopasgat TNI AU

Jakarta (Indonesia Mandiri) – Sejumlah wartawan yang sedang meliput di medan konflik, dikawal oleh Prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU, melewati berbagai rintangan dan ancaman berat. Mulai saat diangkut dengan kendaraan taktit (Rantis), di dalam hutan hingga memasuki daerah perkampungan.

“Dum”, suara ledakan kencang sambut kedatangan empat rantis yang membawa rombongan wartawan dengan pengawal ketat Prajurit Kopasgat. Lalu disusul rentetan tembakan dari berbagai arah. Para wartawan yang sudah dilengkapi alat pelindung (body armour) berupa helm dan rompi peluru, lalu dikeluarkan dari rantis untuk segera berlindung di balik rantis.

Setelah kondisi dikatakan aman, para wartawan digiring ke dalam hutan dan masuk ke perkampungan. Selama perjalanan di dalam hutan dan masuk ke perkampungan, hadangan kembali datang dengan disambut ledakan dan tembakan. Namun akhirnya semua bisa diatasi atas kesigapan Kopasgat yang mengawalnya.

Simulasi diatas adalah sebuah latihan, dilakukan oleh TNI AU dengan mengerahkan Kopasgat saat mengawal/melindungi wartawan saat meliput di medan konflik. Kegiatan bertema “Outbound Media Dirgantara 2022: Kolaborasi Angkatan Udara&Media Massa Membangun Bangsa”, berlangsung dua hari di lapangan tembak Djamsuri, Wing Komando I Kopasgat, Halim Perdanakusuma, Jakarta (14-15/12).

Pelajaran survival di daerah konflik juga diajarkan

Hari pertama, sekitar 30an wartawan dari media, TV dan online, diperkenalkan berbagai jenis senjata, rantis dan cara bertahan hidup di lapangan saat suasana konflik di alam terbuka. Hari kedua, baru praktek menggunakan/menembak dengan senjata Sig Sauer serta latihan perang.

“Ini menjadi ajang silaturahmi kami (TNI dan Kopasgat) dengan wartawan, sekaligus memberikan bekal kepada wartawan saat peliputan di medan konflik,” ucap Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (ma).

Foto: abri