Ancaman IUUF Dan Penyelundupan Di Laut Jadi Perhatian Penting Bakamla RI

Isu keamanan di laut paling tinggi tetap masih pada IUUF (Illegal, Unreported and Unregulated Fishing atau penangkapan ikan secara ilegal), diikuti de

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia didepan ruang contact centre yang diresmikannya

Jakarta (Indonesia Mandiri) – Isu keamanan di laut paling tinggi tetap masih pada IUUF (Illegal, Unreported and Unregulated Fishing atau penangkapan ikan secara ilegal), diikuti dengan penyelundupan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia kepada pers, saat perayaaan Hut Bakamla RI ke-17, di kantornya Jl. Proklamasi No 56, Jakarta (29/12).

Menurut Laksdya TNI Aan, dengan segala keterbatasan anggaran dan alutsista yang dimilikinya, Bakamla RI tetap melakukan tugasnya secara optimal sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 13/2022, terkait keamanan, keselamatan dan penegakkan hukum di perairan Indonesia dan yurisdiksi Indonesia.

Kondisi Keamanan dan Keselamatan laut periode 2022, bila melihat tren keamanan dan keselamatan laut, berdasarkan intensitas kejadian relatif menurun dibanding dengan 2021. Meski demikian, isu keamanan paling tinggi tetap masih ada di IUUF diikuti penyelundupan.

Tidak saja terkait dengan jumlah kejadian, bila melihat dari luasan wilayah isu keamanan dan keselamatan, terjadi juga penurunan. Kejadian atau isu keamanan laut di utara Papua, perairan Bali dan sekitarnya, termasuk di barat dari Halmahera dan Ambon, juga perairan Jakarta dan Banten, serta perairan Tanjung Datu tidak terjadi atau tidak signifikan kejadian keamanan dan keselamatan laut di wilayah tersebut.

“Kita patut bersyukur, saat ini Bakamla perlahan namun pasti berbenah diri dan berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan antara lain penilaian WTP dari BPK Tahun 2021, grade A (memuaskan) dari ANRI, penilaian baik sistem “merit” dari KASN, penilaian SPI 82,33 dari KPK dan penilaian aktivitas fisik terbaik dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) . Realisasi APBN Bakamla RI juga berhasil mencapai urutan keempat tertinggi kategori lembaga sebesar 98,92%,” jelas Laksdya TNI Aan.

Defile Pasukan Bakamla RI saat Hut ke-17

Yang tak kalah pentingnya, untuk pertama kalinya Bakamla RI memimpin patroli di laut secara gabungan dengan kementerian/lembaga lainnya. “Kita sebagai ketua kelasnya sesuai PP No 13. Tidak ada ego sektoral. Kita perkuat koordinasi,” tegas Laksdya TNI Aan.

Saat Hut ini, Bakamla RI meresmikan Contact Center dan Nursery Room di kantornya, serta diselingi dengan defile pasukan serta demo ketangkasan bela diri. “Saya bangga dengan kalian semua,” ungkap Laksdya TNI Aan kepada seluruh pasukannya yang mengikuti upacara Hut Ke-17 Bakamla RI (ma).

Foto: abri