TNI AL dalam hal ini Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pemanfaatan Data Hasil Survei Hidros Untuk Pe
Masalah hidros dan batas maritim jadi topik FGD diatas KRI Spica |
FGD bertujuan memberikan informasi dan memperoleh masukan dari institusi terkait dan para pakar sebagai bahan dalam merumuskan kebijakan dalam penetapan batas maritim nasional dan hidros. Hadir perwakilan dari Kementerian/Lembaga terkait, seperti Kemekomarves, Kemenlu, Badan Informasi Geospasial (BIG), Kemhan, TNI serta TNI AL.
Pembahasan terkait data hidro-oseanografi (hidros) dengan penetapan batas maritim, yang diantaranya data hidros untuk mendukung delimitasi batas maritim dan pemenuhan informasi peta militer aspek laut di wilayah perbatasan. Pada FGD tersebut juga dipaparkan hasil survei hidro-oseanografi KRI Spica-934 yang saat ini sedang melaksanakan survei di perairan Natuna.
Komandan Pushidrosal (Danpushiidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat memaparkan tentang Pemanfaatan data hasil survei hidros untuk penetapan batas maritim negara, sedangkan Dirjen HPI Kemlu L. Amrih Jinangkung menjelaskan tentang perkembangan perundingan batas maritim RI-Vietnam dan RI-Malaysia.
FGD juga diwarnai dengan pemberian baksos ke masyarakat setempat |
Ada 25 (dua puluh lima) anak yatim piatu turut mendapat tali asih dan 2 (dua) paket bahan kontak untuk pengurus anak yatim. Rencana akan dibagikan lagi 25 buah untuk daerah Sabang Mawang. Pemberian tali asih ini saat kunjungan Danpushidrosal di Lanal Ranai dalam rangka FGD (ma).