Kemajuan teknologi masa kini di bidang kelautan, kian dipermudah dengan kehadiran sarana Satellite Derived Bathymetry (SDB), yang mampu meneropong isi
Pushidrosal termasuk lembaga hidrografi pertama di Asia-Pasifik memakai teknologi SDB |
Teknologi SDB memungkinkan penggunanya mendapatkan data kedalaman suatu perairan dangkal tanpa harus datang langsung ke lokasi survei. Karena terobosannya tersebut, SDB telah menjadi teknologi alternatif pengindera kedalaman perairan yang hasilnya dapat digunakan sebagai alternatif sumber data untuk pemetaan di wilayah perairan.
Berbagai pakar bidang kelautan ikut bicara dalam Naval Expo bertema "Aplikasi Teknologi Satellite-Derived Bathymetry untuk Kepentingan Nasional", dimoderatori Gabriella Alodia, Ph.D dari Hydrography Research Group ITB, serta pembicara seperti Kepala Dinas Hidrografi Pushidrosal (Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL) Kol. Laut (P) Anom Puji Hascaryo, Vice Chair of Satellite Derived Bathymetry Best Practice Project Team of IHO Dr.rer.nat. Poerbandono, S.T., M.M, Presiden Direktur PT Bintang Subsea Indonesia Zein Khairuddin dan Presiden Direktur PT Geotronix Pratama Indonesia Fajar Setio Adi.
“Sebenarnya banyak sekali manfaat dari penggunaan teknologi SDB ini, namun keberadaannya belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia sehingga pemanfaatannya terutama untuk kepentingan nasional masih sangat dapat ditingkatkan lagi,” jelas Fajar Setio Adi, Presiden Direktur PT Geotronix Pratama Indonesia.
Fajar pun mengakui, meski penggunaan teknologi SDB bukan terbilang baru, namun perusahaan yang menjalani bidang ini masih sangat langka di dunia. Menurut Fajar, batru ada satu dari industry swasta Jerman, yang kini jadi rekanan perusahaannya di Geotronix.
Diskusi SDB melibatkan unsur Pemerintah, akademisi dan industri |
Menurut Kepala Dinas Hidrografi Pushidrosal, Kol. Laut (P) Anom Puji Hascaryo, selama ini teknologi SDB telah membantu lembaganya dalam hal monitoring dan pengukuran garis pantai pada cakupan area yang cukup luas dan mengakselerasi pembaruan peta laut, khususnya di area-area yang tidak terjangkau oleh kapal survei.
Selain itu data SDB juga menjadi salah satu referensi dalam kepentingan perundingan perbatasan / delimitasi maritim. Namun demikian, tutur Dr.rer.nat. Poerbandono, SDB bukanlah teknologi yang dapat menjadi substitusi metode survei konvensional namun lebih sebagai pelengkap agar operasi survey dapat dilakukan dengan lebih aman dan efisien (ma).
Foto: istimewa