"Indonesia mempunyai ruang laut yang luas dan unik sehingga harus ditata sedemikian rupa," ucap Laksdya TNI Nurhidayat, Komandan Pusat Hidro-Oseanogra
Pushidrosal turut kawal tata Kelola kabel/pipa bawah laut |
Laksdya TNI Nurhidayat yang juga Ketua Tim Nasional Penataan Alur Pipa dan Kabel Bawah Laut menjelaskan, ruang bawah laut Indonesia terkait penataan pipa dan kabel bawah laut ini harus dikelola dengan baik, mengingat luasnya wilayah Indonesia dan besarnya potensi ekonomi di dalamnya.
Tercatat Value Statistik Indek keekonomian digital tahun 2021 telah melahirkan nilai 70 Milyar US Dollar dan akan diproyeksikan meningkat lima kali di tahun 2030. Sejalan dengan itu, Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kemenko Marves Muh Rasman Manafi menyebut, pemanfaatan ruang laut sebagai sarana pendukung fasilitas digital harus ditata, agar dapat digunakan secara optimal dengan membuat peta tata ruang bawah laut yang baik dan terbaharui secara berkala.
"Jadi yang namanya memanfaatkan ruang laut itu menjadi target kami (dalam Timnas) supaya optimal dengan cara penataan kabel-kabel bawah laut," tambah Rasman. Dengan menata kabel dan pipa bawah laut, sehingga tidak mengganggu keberadaan kapal-kapal yang melintas diatasnya.
"Saya mengajak semua pihak yang merasa dapat berkontribusi dalam menata ruang laut khususnya terkait kabel di bawah laut, untuk memperkuat kapasitas kedaulatan digital nasional kita. Kami selalu terbuka untuk menerima masukan apa saja yang dapat dilakukan untuk perbaikan (tata ruang bawah laut) termasuk deregulasi aturan yang kita rasakan justru beresiko dan memperpanjang regulasi," terang Rasman.
Kemenko Marves ajak semua pihak Kelola tata ruang laut |
"Kita berharap pemerintah mendukung agar semua penyelenggara Digital Frame Work Services bawah laut ini, dapat bersama-sama menjadi satu menjadi National Global Consortium yang diharapkan mampu menjembatani kendala-kendala yang ada," harap Ari (ma).