Pemerintah perlu mendorong lahirnya gerakan menulis --ilmiah dan non ilmiah-- sebagai wujud mencerdaskan kehidupan bangsa. Juga, perlu menetapkan orga
Gerakan menulis dan membaca di Indonesia masih harus digalakkan |
Pentingnya gerakan menulis itu ditegaskan penulis dan sastrawan Syafruddin Pernyata, dalam Webinar di Jakarta (7/7). diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena. Terkait hal itu, Syafruddin menyatakan, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan utama bangsa dan negara. Membaca dan menulis merupakan jalan untuk mencapai kecerdasan.
“Karena itu, penulis dan juga pengarang adalah penyebar dan penebar hikmah dan kebijaksanaan, agar suatu kaum masih layak disebut sebagai bangsa,” tutur Syafruddin. Dan, penulis harus update diri, keterampilan, wawasan, dan kemampuan membaca perubahan dan bersesuaian dengan zaman. Juga, menjaga dan menghindari penyubur gaya hidup konsumtif, hedonistik, dan materialistis.
Di era digital pun, ketrampilan menulis masih tetap dibutuhkan |
Era kesejagatan telah mendekatkan relasi antarbangsa. “Akan tetapi juga melahirkan rasa cemas oleh sebuah pertanyaan: Masih relevankah membicarakan kebangsaan?" tanya Syafruddin. Sebelum masa purnabakti sebagai Pegawai Negeri Sipil tahun 2018, Syafruddin pernah diberi kepercayaan sebagai Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (lw).
Foto: Istimewa