Sampai Berjumpa Di Surga, Mama..
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Satu minggu sudah cerita gajah betina yang sedang hamil tua, mati secara misterius dengan mulut dan anusnya mengeluarkan darah. Diketahui gajah betina ini berusia sekitar 25 tahun, dengan usia kebuntingan tua dimana hanya perkiraan hari saja untuk bayi gajah lahir ke dunia. Sayangnya, kematian induk gajah ini mengakibatkan calon bayi yang dikandungnya juga mati.
Berdasarkan hasil pemeriksaan bedah bangkai (nekropsi), tidak ditemukan adanya perubahan yang mengarah pada tindakan kekerasan, akan tetapi pada sejumlah organ dalam gajah, seperti paru-paru mengalami perubahan tampak seperti terbakar, menghitam dan berdarah. Menurut sejumlah keterangan, perubahan ini dapat mengarah pada gejala keracunan.
Keracunan ini dapat diakibatkan oleh gajah salah memakan buah yang beracun atau diracun oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Menurut keterangan dari Kapolres Bengkalis, ada dugaan kuat bila gajah betina ini diracun. Apabila hasil laboratorium terbukti gajah tersebut diracun, Kapolres Bengkalis akan memastikan untuk mengusut tuntas kasus ini. Hingga saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Balai Veteriner Bukittinggi.
Gajah Sumatera (Elephas maximus ssp. sumatranus) adalah satwa dilindungi yang kini populasinya terus menurun. Status konservasi Redlist IUCN adalah Critically Endangered atau terancam punah kritis.
Apabila manusia tetap tidak dapat menjaga kelestarian gajah dan juga habitatnya, dikhawatirkan kita tidak akan dapat lagi melihat indahnya belalai Gajah Sumatra.
RIP Mama dan Bayi Gajah....
Foto: Istimewa