Indonesia adalah bangsa dan negara yang memiliki tingkat keberagaman amat tinggi. Kemajemukan tak hanya dijumpai pada masyarakat yang terdiri atas rag
Jakarta (Indonesia Mandiri) – Indonesia adalah bangsa dan negara yang memiliki tingkat keberagaman amat tinggi. Kemajemukan tak hanya dijumpai pada masyarakat yang terdiri atas ragam ras, etnis, dan suku. Selain keberagaman (kemajemukan), keberagamaan bangsa Indonesia juga nyaris tak tertandingi di dunia ini.
Masyarakat Indonesia amat kental dengan kehidupan keagamaan. Tak ada bentuk, jenis dan ragam kehidupan kemasyarakatan yang warganya tak terkait dan lepas dari agama. Dengan realitas warga amat agamis itu, cara beragama setiap warga bangsa yang hakikatnya adalah umat beragama menjadi amat vital.
Belakangan ini dijumpai sejumlah permasalahan dalam kehidupan keagamaan kita. Diantaranya, munculnya corak beragama yang justru bertolak belakang dan mengingkari inti pokok ajaran agama itu sendiri. Beragama dilakukan secara eksklusif, pendekatannya segretatif, menebar hal-hal konfrontatif, dan lalu menjadi destruktif. Padahal hakikat ajaran agama adalah inklusif, integratif, kooperatif, dan konstruktif. Sebab inti ajaran agama adalah membangun kemaslahatan bersama.
Fenomena lain yang agak mengkuatirkan adalah adanya faham dan amalan keagamaan yang secara diametral merusak dan mengoyak ikatan kebangsaan kita seperti mempertentangan ideologi Negara Pancasila dengan agama.
Karena itu perlu dilakukan sebuah gerakan bersama yang disebut Moderasi Beragama. Bahasan lebih lengkap tentang hal ini, akan dibahas webinar dari Perkumpulan Penulis Satupena. Dalam Obrolan Hati Pena 43 ini akan hadir Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Agama era Presiden Jokowi jilid I.
Webinar bertema Moderasi Beragama Menjaga Indonesia, akan diadakan pada Kamis 23 Juni 2022, jam 19.00-21.00 WIB, dipandu Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani. Link zoom: https://s.id/hatipena3, Livestreaming: Youtube Channel: Hati Pena TV atau Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Tersedia sertifikat bagi yang membutuhkan (dh).