Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, untuk kesekian kalinya mengajak semua elemen masyarakat untuk merajut Kembali persatuan. Mengapa? “Terlalu banyak ke
Agum Gumelar undang media untuk mendiskusikan masalah kebangsaan |
Agum yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Lemhannas RI (IKAL) dan Ketua Umum Pepabri, sangat prihatin dengan adanya berbagai fenomena yang mengarah pada radikalisme bernuansa SARA.
Oleh karenanya, ia mengajak semua elemen masyarakat, utamanya alumni Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) atau IKAL, untuk peduli dengan lingkungan. “Kita harus kawal Pemerintahan Jokowi sampai selesai. Kita kritisi, dengan cara yang elegan dan sesuai prosedur,” jelas Agum, didampingi pimpinan IKAL, Waketum I Dr. Ir. Mustafa Abubakar, M.Si., Waketum II Komjen Pol. (Purn) Drs. Togar Manatar Sianipar, M.Si., dan Sekjen Marsdya TNI (Purn) Daryatmo, S.IP.
Terkait berbagai masalah strategis bangsa yang sedang mengemuka, IKAL selalu memberikan masukan kepada Pemerintah. Misalnya soal perubahan UUD 1945 yang sudah berjalan empat kali sejak 1999 hingga 2002, menurut Agum, itu dilakukan tergesa-gesa. “Kami di IKAL dan Pepabri telah melakukan kajian. Soal hasil kajian kita diterima atau tidak, itu tergantung Pemerintah,” tambah Agum.
Suasana dialog dalam coffe morning |
Foto: abri/joko