Jembatan Selat Bali adalah gagasan almarhum Prof. Sedyatmo, seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Jembatan Selat Bali adalah gagasan almarhum Prof. Sedyatmo, seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bima-sakti yang berarti penghubung antara tiga pulau yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Dilihat dari sejarah Pulau Bali, yang mana dalam mitologi Dang Hyang Sidimantra sengaja memutus Pulau Bali dengan Pulau Jawa.
Dari mitologi Hindu yang telah masuk dalam sejarah Bali itu, menurutnya secara sekala dan niskala, Bali dengan Jawa sejak awal memang sudah dibuat sedemikian rupa, harus dibatasi laut yang merupakan salah satu filter sehingga hal-hal negatif dan pengaruh buruk dari luar Bali dan segala sesuatu dari luar Bali menjadi lebih mudah diawasi.
Secara filosofis, Padmasana merupakan tempat suci yang harus dijaga kesuciannya dengan menjaga posisi manusia atau bangunan di sekitarnya harus lebih rendah.
Saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi yang bermuara di Pelabuhan Ketapang, dan jalan tol Gilimanuk-Mengwi yang berakhir di Denpasar.
Jika kedua jalan tol ini jadi seutuhnya, maka dari Merak di Banten sampai Denpasar di Bali akan tersambung bebas hambatan, dengan catatan tetap harus menyeberangi Selat Bali dengan kapal Ferry karena tidak dimungkinkannya pembangunan Jembatan Selat Bali karena alasan sosio-kultural di atas.(FM)
Foto: Istimewa