Banyak kepercayaan pada takhayul masih bertahan di dunia modern. Di Amerika Serikat, misalnya, 41 persen penduduk meyakini adanya intervensi alam gaib
Denny JA |
Hal itu diungkapkan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, dalam Webinar di Jakarta (19/5). bertema “Rasionalisasi dan Mitologi”, serta menghadirkan narasumber Dokter Ryu Hasan, pakar neurosains.
Denny menyatakan, segmentasi yang meyakini takhayul atau klenik di AS rata-rata 47 persen. Takhayul adalah keyakinan yang bertentangan atau belum didukung oleh ilmu pengetahuan, tentang keterlibatan alam gaib yang mempengaruhi hukum alam atau hukum sosial.
Beberapa contoh diberikan Denny, seperti di seluruh dunia, 80 persen hotel tak mencantumkan lantai 13. Yang ada, dari lantai 12 langsung ke 14. Ini sejenis takhayul, tetapi sampai hari ini tetap diyakini, bahkan di kota-kota besar dunia. Lalu dalam desain bangunan banyak memperhitungkan aspek feng shui, sebagai seni bangunan agar selaras dengan alam dan membawa keberuntungan.
Ada lagi kisah ilmuwan besar Nikola tesla, yang memiliki obsesi pada angka 3 dan kelipatannya 6 dan 9. Setiap menginap di hotel, Tesla menuntut nomor kamarnya harus memiliki kaitan dengan angka 3. Kalau mengetuk pintu, Tesla juga selalu mengetuk 3 kali atau kelipatan 3.
Menurut Denny,ada dua model berpikir manusia. Pertama, analitis. Dan kedua, intuitif, yakni terbuka pada hal-hal di luar ilmu pengetahuan. Ini salah satu penyebab mengapa takhayul tetap bertahan (dh).
Foto: Istimewa