Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menghadiri rangkaian pertemuan tingkat menteri tentang iklim, energi dan lingkungan dalam forum G7
Menteri LHK Siti Nurbaya (kiri) bersama psra petinggi negara sahabat |
Pertemuan tingkat menteri ini akan diadakan di Kampus EUREF (European Energy Forum) di distrik Schöneberg di Berlin. Kampus EUREF terbentuk pada 2008 dan didedikasikan untuk prinsip-prinsip panduan netralitas iklim dan efisiensi sumber daya. Kampus ini sepenuhnya netral karbon, yang akan membantu membuat pertemuan tingkat menteri G7 menjadi berkelanjutan.
Siti menyampaikan apresiasi atas undangan ini. Dirinya berpandangan bahwa forum bilateral dan multilateral seperti G20 dan G7 adalah mekanisme kerja sama yang sama pentingnya. Dipaparkan Indonesia telah menyusun beberapa aspek untuk mendukung pemulihan lebih berkelanjutan. Selain itu, Indonesia juga telah meningkatkan aksi berbasis darat dan laut untuk mendukung tujuan perlindungan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim.
Siti menekankan, pertemuan forum multilateral saat ini adalah saat pembuktian, bukan lagi janji. “Sekarang saatnya bagi semua aktor, baik pemerintah, sektor swasta dan keuangan, dan masyarakat sipil yang didukung oleh sains, untuk melangkah dan mengambil tindakan untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati yang kita hadapi saat ini,” seru Siti.
“Kami membutuhkan inovasi, komitmen, perlindungan dan pemulihan alam, dan semua sumber daya yang tersedia yang dapat kami pegang. Hanya dengan begitu kita dapat mengistirahatkan harapan kita dalam lintasan iklim yang stabil dan keanekaragaman hayati yang makmur untuk memberi kita kesempatan terbaik untuk masa depan yang lebih aman,” jelasnya.
Kehadiran Indonesia di Berlin sangat penting |