“Kami menyarankan Anda untuk rutin memeriksa tekanan darah secara mandiri, khususnya pada saat Hari Raya ketika Anda kesulitan untuk mengendalikan kei
Produk Kesehatan Omron sudah diakui dan dipercaya dokter di Indonesia |
Omron Healthcare Indonesia menyediakan peralatan medis inovatif untuk terapi dan memantau kesehatan yang terbukti secara klinis. Produk asal Kota Muko, Kyoto-Jepang ini, meliputi alat ukur tekanan darah, nebulizer, termometer elektronik, transcutaneous electronic nerve stimulators (TENS) serta alat ukur komposisi tubuh dan perangkat medis profesional.
Saat dialog virtual dengan wartawan yang dimoderatori Bening Communication, berusaha mengupas sebuah tema gaya hidup atau pola makan saat menyambut hari raya Lebaran beberapa saat lagi. Mengapa? Karena Lebaran identik dengan hidangan lezat penggugah selera mulai dari yang manis, gurih, atau pedas.
Dorongan untuk melahap semua hidangan untuk menghadiahi diri sendiri setelah satu bulan berpuasa dapat membahayakan kesehatan tubuh. Tak bisa dipungkiri, makanan yang disajikan saat Lebaran cenderung bersifat tinggi kalori, kolesterol, mengandung garam, gula, dan lemak yang juga tinggi.
Alih-alih nikmat yang didapat, pola makan ‘balas dendam’ di Hari Raya sering kali menimbulkan ancaman penyakit seperti kolesterol, hipertensi, dan diabetes. Perlu diwaspadai juga, hal ini tidak hanya berdampak pada usia lanjut, tetapi juga kalangan muda di usia produktif.
“Dampaknya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ini akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit yang terkait,” ulas Tomoaki. Di seluruh dunia, menurut WHO, prevalensi hipertensi diperkirakan hingga 1,28 miliar rentang usia 30-79 tahun. Di Indonesia, angka hipertensi untuk perempuan usia 30-79 tahun naik 12 persen dari 32,4pada 1990 ke 44,5 persen pada 2019.
Untuk laki-laki pada kelompok usia sama juga meningkat dari 28,7 ke 35,9 persen. Studi Non-Communicable Disease Risk Factor Collaboration (NCD-RisC) yang diterbitkan di jurnal The Lancet pada Agustus 2021 ini menganalisa data dari 1.200 studi nasional di seluruh dunia untuk menemukan perubahan dalam prevalensi hipertensi pada kurun waktu 1990-2019 itu.
Pembicara lainnya, Spesialis Gizi Klinik Dr. Juwalita Surapsari
Pilih makanan dengan kandungan Omega-3 tinggi seperti ikan, telur, kacang kenari, dan biji chia. Jika tak bisa dihindari, maka kurangi makanan berkolesterol tinggi dengan memakan hanya satu saja hidangan jenis ini. Misalnya hanya makan opor ayam di hari pertama Lebaran, tanpa semur daging, dan rendang di satu hari yang sama.
Juwalita juga menyebut, gunakan piring kecil, sehingga memuat lebih sedikit makanan dibanding piring besar atau menghindari konsumsi berlebihan. Hindari atau kurangi makanan manis berkalori tinggi seperti aneka kue banyak gula, tepung dan mentega. Dan, konsumsi makan/minuman mengandung serat larut seperti wortel, ubi, alpukat, brokoli, lobak, apel, dan kacang merah.
“Selain itu tak lupa berolahragalah secara teratur. Lakukan minimal 30 menit sehari, tiga sampai lima kali seminggu. Serta hentikan juga kebiasaan merokok dan monitor tekanan darah Anda secara teratur,” paparnya.
Diskusi virtual ini membahas pola makan saat sambut Lebaran |