Satgas Pamtas Yonif 126/KC Amankan Narkotika Jenis Ganja

TNI dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 126/KC, Pos Kalimao yang di pimpin Kapten Inf Tommy M.J, Dankipan C Satgas mengamankan Narkotika jenis ganja saat

Aparat TNI melakukan sweeping di perbatasan RI-PNG

Keerom/Papua (IndonesiaMandiri) – TNI dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 126/KC, Pos Kalimao yang di pimpin Kapten Inf Tommy M.J, Dankipan C Satgas mengamankan Narkotika jenis ganja saat menggelar kegiatan sweeping kendaraan yang melintas di jalan utama lintas batas negara, di Kabupaten Keerom, Papua.

Dansatgas Pamtas Yonif 126/Kala Cakti, Letkol Inf Dwi Widodo dalam rilis tertulisnya menyatakan (19/2), pihaknya berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam hal pencegahan, penggunaan dan penyalahgunaan Narkotika maupun barang-barang illegal lainnya.

Upaya yang dilakukan Satgas Yonif 126/KC selain sosialisasi tentang bahaya Narkotika, juga aksi sweeping secara terintegrasi oleh jajaran Pos Satgas secara bergantian dari sektor pos di Utara (Pos Balibom) sampai dengan pos yang berada di Selatan Perbatasan (Pos Ubrub).

Menurut Kapten Inf Tommy M.J Dankipan C Satgas Yonif 126/KC di Pos Kalimao menjelaskan, saat sweeping di Pos Kalimao, anggotanya mendapat 5 bungkus plastik bening berukuran sedang berisikan ganja kering dari 2 orang masyarakat berinisial M.S dan W.S yang menggunakan kendaraan sepeda roda dua dari arah Senggi menuju Kampung Kalilapar 1 Distrik Waris Kab. Keerom.

Dari keterangan yang diperoleh, ganja tersebut mereka dapat secara tidak sengaja saat membersihkan kebun dan akan melaporkan barang tersebut kepada Pos Satgas. Tampak hadir para Kepala Suku dari Kampung Kalimao dan Kampung Bompay serta Tokoh Pemuda dan Masyarakat setempat untuk melihat hasil temuan itu.

Temuan barang bukti diserahkan ke Polres Keerom

Para tokoh tersebut menyampaikan komitmennya mencegah dan meminimalisir peredaran Narkotika di wilayahnya bersama aparat setempat. Mereka juga meminta agar barang bukti harus dimusnahkan sebagai bukti komitmen memberantas barang yang meresahkan masyarakat. Jadi, sejumlah 3 paket dimusnahkan dengan cara dibakar oleh kepala suku disaksikan langsung oleh masyarakat, sedangkan 2 paket diserahkan ke Polres Keerom sebagai bahan bukti hasil sweeping (bp).