Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati pada 21 Februari tiap tahun, selalu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK dilakukan deng
KLHK usung tiga tema besar dalam HPSN 2022 |
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (B3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati dalam Konferensi Pers di Jakarta (16/2) menyatakan, tema HPSN kali ini sinergikan tiga program utama KLHK yaitu, pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di program kampung iklim (Proklim), serta Perhutanan Sosial.
Dengan mengambil tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim”, HPSN 2022 diharapkan menjadi platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong untuk mengendalikan dampak perubahan iklim yang timbul dari sektor sampah di tingkat paling tapak.
"Targetnya seluruh Proklim di Indonesia akan didampingi untuk pengelolaan dan pengurangan sampah hingga dapat berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebagai upaya pengendalian perubahan iklim," ucap Vivien.
Berbeda jika pada tahun lalu pihaknya mengkampanyekan tentang pengelolaan sampah, lanjut Vivien, maka tahun ini bergerak lebih yaitu agar pengelolaan sampah juga turut berkontribusi dalam pengurangan emisi GRK.
"Kita kemas mulai dari Proklim, jika semua sudah bergerak, maka akan berkontribusi dalam pengurangan emisi. Kami bekerja sama dengan Direktorat Jenderal lain di KLHK yang memiliki stakeholder masyarakat," terang Vivien.
Peringatan HPSN telah menjadi salah satu pendorong membangun kesadaran publik dalam upaya-upaya pengurangan sampah. Saat ini platform HPSN ditingkatkan kepada aktualisasi produktivitas masyarakat, melalui upaya-upaya pencegahan dan pengendalian penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat serta juga dapat memberikan dampak positif terhadap upaya pengendalian perubahan iklim.
Event G20 juga menjadi tema besar dalam HPSN |
Pelibatan masyarakat secara langsung melalui penanganan sampah oleh rumah tangga, kelompok masyarakat kecil mulai dari tingkat RT, RW, Lingkungan Pedukuhan, hingga Kelurahan dan yang lebih luas lagi, dalam satu entitas pemukiman akan sangat baik dengan terkonsolidasi dalam penanganan sampah.
Perubahan iklim menjadi salah satu bahasan utama dalam pertemuan G20 yang akan berlangsung di Indonesia tahun 2022 ini. Pengelolaan sampah akan menjadi salah satu pendukung pengendalian perubahan iklim yang akan dilakukan Indonesia dan akan menjadi salah satu isu utama yang akan disampaikan, dimana Indonesia berperan besar sebagai Presidensi Pertemuan G20 (ma).