“Kita harapkan ini dapat menjadi stimulus bagi pelaku ekonomi kreatif yang menciptakan multiplier effect untuk membangun ekosistem kreatif. Dan sebag
Sarana baru Creative Hub kian percantik DPSP Labuan Bajo |
Creative Hub berlokasi di Puncak Waringin, sebagai wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mendukung pengembangan bisnis, membangun jejaring, berorganisasi dan mempererat ikatan intern komunitas maupun antarkomunitas subsektor ekonomi kreatif. Ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenparekraf dengan Kementerian PUPR dalam mengoptimalkan fungsi gedung. Dibangun oleh KemenPUPR di Kawasan Puncak Waringin, menjadi salah satu fokus program pembangunan infrastruktur di Destinasi Pariwisata Super Prioritas/DPSP Labuan Bajo.
Berada di atas tanah Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat sebesar 1.700 m2, l Luas bangunan Creative Hub sendiri adalah 875 m2, terdiri dari 2 bangunan utama yaitu Rumah Tenun dan Rumah Souvenir. Rumah Tenun diperuntukkan untuk eksibisi kain tenun dan dilengkapi ruang pameran, co-working space dengan kapasitas 100 orang, serta area kios kuliner. Sedangkan Rumah Souvenir terdiri dari ruang pameran untuk menampilkan dan menjual cenderamata karya industri kreatif lokal serta dilengkapi dengan coffee corner.
Tempat ini beri ruang untuk warga NTT kembangkan ekrafnya |
Sandiaga juga meninjau kawasan Waterfront City di Labuan Bajo, sebagai satu kawasan yang dapat mendorong terciptanya lapangan kerja yang luas dan kebangkitan ekonomi bagi masyarakat setempat. Waterfront City adalah bagian dari pada program penataan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Labuan Bajo, dilengkapi dengan fasilitas berkualitas, berkelas dunia dan berkelanjutan lingkungan. “Sekarang saya melihat pengembangan Waterfront ini sudah selesai. Hanya beberapa pengerjaan finalisasi dan rencananya Februari sudah bisa untuk menyambut ajang yang sangat bergengsi yaitu side event G20,” terang Menparekraf.
Kawasan Waterfront sendiri terbagi menjadi lima zona. Zona A Bukit Pramuka, meliputi zona pejalan kaki dilengkapi dengan taman, gerai sentra ekonomi kreatif, dan juga menara pandang. Zona B Kampung Air, meliputi penataan ruang-ruang terbuka dengan tema Tangga Bajo didesain agar setiap sudut ruang dapat diakses publik, serta ada panggung terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk menikmati pertunjukkan seni tradisional atau atraksi seni lainnya. Zona C Dermaga, ada fasilitas ruang tunggu, kantor pengelola, pusat informasi serta plaza festival nantinya. Zona D kawasan Pantai Marina sebagai area komersial. Dan Zona E Kampung Ujung, merupakan kawasan wisata kuliner.
Waterfrony City menjadi titik nol pariwisata di Labuan Bajo |