Hari Dharma Samudera menjadi salah satu peristiwa penting dan bersejarah bagi TNI AL yang selalu diperingati pada 15 Januari.
Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono |
Peristiwa heroik pada 15 Januari 1962 ini merupakan perjuangan prajurit laut TNI AL kala itu saat bergabung dengan unsur kekuatan lainnya untuk merebut Irian Barat dari kekuatan kolonial Belanda. Dalam pertempuran ini, gugur Komodor Yos Sudarso dan prajurit lainnya di KRI Macan Tutul.
Untuk memaknai Hari Dharma Samudera saat ini, IndonesiaMandiri mewawancarai Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI
Julius Widjojono, CHRMP.
Laksma TNI Julius adalah Alumni Akademi Angkatan Laut Angkatan ke-35 tahun 1989. Beberapa jabatan strategis pernah diembannya, seperti Kasubdis Jarah Dispenal (2011), Kasubdis Penum Dispenal (2012), Komandan Lanal Denpasar (2014), Dirpers AAL (2016) dan 2018 sebagai Paban I Ren Spersal.
Alumni S1 Psikologi Universitas Indonesia (2001) inijuga pernah mengemban misi PBB Kontingen Garuda (Konga) United Nations Mission in Sierra Lione (UNOMSIL) pada 2011 lalu. Berikut wawancaranya:
IndonesiaMandiri (IM). Apa pesan paling mendalam dari Hari Darma Samudera yang selalu diperingati pada 15 Januari?
Julius Widjojono (JW). Pesan paling mendalam dari hari Dharma Samudera adalah sikap kepahlawanan, patriotisme dan rela berkorban untuk kedaulatan negara yang harus dimiliki oleh setiap prajurit TNI AL generasi penerus. Sebagaimana telah dicontohkan Komodor Yos Yudarso dalam pertempuran Laut Aru yang rela tenggelam Bersama KRI Macan Tutul. Jadikan peristiwa Arafuru sebagai pembelajaran di masa kini, kekuatan armada laut disamping Karakter SDM nya yg mililitan juga harus ditopang oleh kecanggihan/modernisasi alutsistanya, hal tsb acalah sebuah keniscayaan.
IM. Apa upaya TNI AL untuk terussosialisasi kepada masyarakat, utamanya generasi muda, bergabung sebagai prajurit TNI AL?
JW. Banyak sekali kegiatan yang telah dilakukan oleh TNI AL dalam rangka sosialisasi, khususnya kepada generasi muda untuk bergabung sebagai prajurit TNI AL. Diantaranya dengan menggencarkan pemberitaan kegiatan TNI AL melalui medsos (website, Youtube, IG, FB, Twitter), sosialisasi melalui JJM TV Streaming dan JJM Radio, mengundang para siswa sekolah berkunjung ke KRI, menggandeng kemitraan dengan produser film untuk membuat film-film dengan tema Angkatan Laut/Maritim, berkunjung ke sekolah-sekolah dengan mengikutsertakan para Taruna dan kegiatan lainnya.
TNI AL terus sosialisasi ajak generasi muda bergabung |
JW. Sesuai Kebijakan Dasar Pembangunan TNI AL Menuju Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force) pada tahap ke III (Tahun 2020 – 2024), pengembangan personel tetap dilaksanakan sesuai kebijakan zero growth dan right sizing untuk pemenuhan pengawakan organisasi dan alutsista TNI AL. Kebutuhan personel sampai dengan 2024 adalah 109.669, terdiri dari militer 97.548 personel dan PNS 12.122.
IM. Pesan Kadispenal bagi generasi muda?
JW. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia sekaligus bangsa maritim, maka konsekuensinya adalah perlunya kekuatan Angkatan Laut yg mampu menjadi pelindung segenap aset bangsa. Kita lihat bagaimana Amerika membangun memperkuat jati diri bangsanya dengan menghadirkan kekuatan Angkatan Lautnya di seluruh penjuru dunia, dan ini juga sebagai nilai tawar (bargaining power).
Cina yang juga negara daratan membangun armada laut hingga ke Laut Natuna. Inggris menguasai berbagai belahan dunia, serta bagaimana dulu kejayaan Majapahit hingga Madagaskar dan menguasai seluruh Asia hingga Pasifik.
TNI AL ingin mengembalikan kejayaan masa lalu sebagai bangsa maritim |