“Untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045, sumber daya manusianya harus dijaga jangan sampai ada yang kenal narkoba. Itulah pentingnya Ulama, Tokoh Ag
Panglima TNI ajak tokoh agama dan masyarakat perkuat gotongroyong |
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI saat berdialog interaktif dengan warga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Mangir, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (14/10). Ulama, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Umaro harus saling bersatu karena memiliki peran sangat strategis dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Turut serta dalam dialog tersebut yaitu Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen, Bupati Banyuwangi Ibu Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Ketua PCNU H. Mohammad Ali Makki Zaini.
Panglima TNI menyebut, menurut salah satu sumber, Indonesia pada 2045 akan menjadi negara ekonomi terbesar nomor empat di dunia. Namun persyaratanya adalah persatuan dan kesatuan harus dijaga, karena stabilitas keamanan juga penting, sumber daya alam dan sumber daya manusia harus disiapkan.
“Oleh sebab itu, untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045, sumber daya manusianya harus dijaga jangan sampai ada yang kenal narkoba. Itulah pentingnya Ulama, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Umaro untuk menjaga dan menyiapkan sumber daya manusia,” ujarnya.
Terkait tantangan besar yaitu pandemi Covid-19, tambah Panglima TNI, dimana Juli dan Agustus sangat berat kasusnya naik yaitu jumlah kematian naik. “Saya dengan bapak Kapolri atas perintah bapak Presiden membantu pemerintah daerah untuk segera mengendalikan Covid-19 dan Alhamdulillah saat ini Indonesia trend kasus Covid-19 sudah menurun,” ungkapnya.
Tantangan pandemi Covid19 harus dihadapi secara bersama |
Menurut Panglima TNI, Banyuwangi kasus konfirmasi Covid-19 sudah turun dan positifity nya sudah turun di bawah 5% dari ketentuan WHO. Artinya, infeksi yang terjadi di masyarakat itu sudah kecil, kematian juga sudah terus menurun dan juga angka kesembuahan juga naik. Ini semua berkat kebersamaan kita antara Ulama, Tokoh Masyarakat dan Umaro.
Untuk itu, lanjut Panglima TNI, pada kondisi yang bagus ini untuk bersama-sama menyamakan langkah, ritme, untuk menjaga agar tidak terjadi ledakan kasus lagi, karena masih ada ancaman ancaman dari luar sana, ada virus varian baru sepertiyang namanya Lamda, ada yang namanya Mu. Sehingga kalau datang virus yang lain sudah tidak terasa dan masyarakat sudah memiliki kekebalan.