Salah satu indikator kemajuan pendidikan di negara berkembang, ditinjau dari besarnya terjemahan karya tulis asing (dalam bentuk apapun) ke dalam baha
Penejermahan karya bermutu dari negara asing membantu proses pendidikan |
Nah, bicara literasi dan penerjemahan bahasa bukanlah soal remeh. Jika menengok sejarah, penerjemahan selalu memiliki posisi menarik. Ia berbanding lurus dengan seluruh peradaban yang terjadi di dunia. Penerjemahan bisa berdampak pada kemajuan suatu bangsa.
Ini yang membuat Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA mengadakan Obrolan HATI PENA #11, bertajuk “Quo Vadis Terjemahan Indonesia," dengan narasumber Jean Couteau, penulis asal Prancis yang menetap di Indonesia.
Webinar ini terbuka untuk umum, akan berlangsung pada Minggu, 31 Oktober 2021, pukul 14.00-16.00 WIB, dipandu Amelia Fitriani dan Elza Peldi Taher .
Contoh menarik tentang pentingnya penerjemahan adalah saaf Restorasi Meiji, yang mengubah wajah Jepang menjadi akselerator kemajuan. Waktu itu berbagai buku penting diterjemahkan ke bahasa Jepang.
Kejayaan peradaban Islam juga ditandai dengan penerjemahan besar-besaran berbagai karya filsafat dan keilmuan dari Yunani, Persia, dan peradaban besar lainnya. Para ilmuwan muslim mempelajari dan lalu mengembangkan khasanah keilmuan tersebut.
Jean Couteau, penulis asal Prancis.menetap di Indonesia |
Webinar ini bisa diikuti di link zoom: https://s.id/hatipena11 atau livestreaming di Youtube Channel: Hati Pena TV. Juga di Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Selain itu disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan (dh).