“Kita harapkan PTNP (Perguruan Tinggi Negeri Pariwiata) menjadi lokomotif dalam kebangkitan ini, dan wisudawan/wisudawati ini adalah peluru juga ujun
Wisuda serentak enam Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata dibawah Kemenparekraf |
Dihadapan wisudawan/wisudawati dengan tema “Mencetak SDM Unggul Berjiwa Wirausaha Kreatif dan Inovatif serta Berdaya Saing Global di Masa Pandemi COVID-19”, Menparekraf mengajak mereka untuk dapat terus meningkatkan pelatihan dan kemampuan (up-skilling dan re-skilling) sehingga mampu beradaptasi terhadap tantangan di sektor parekraf era baru yang mengedepankan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
“Mereka (wisudawan/wisudawati) memiliki pengetahuan pariwisata berbasis cleanliness, health, safety and environmental sustainability/CHSE. Mereka akan masuk bursa kerja dan sebagian mulai menjadi pengusaha dan sebagian bertugas sebagai profesional di bidang-bidang yang akan bertransformasi di era disrupsi digital dan pandemi kita harapkan bisa segera kita atasi," jelas Sandiaga.
Acara ini diikuti sebanyak 2.696 wisudawan/wisudawati. Sekitar 12 wisudawan/wisudawati terbaik dari enam PTNP mengikuti prosesi wisuda secara offline, sedangkan sisanya mengikuti kegiatan itu melalui virtual.
"Ijazah bukan menjadi perjalanan akhir, tapi justru menjadi awal bagi adik-adik wisudawan/wisudawati untuk menimba ilmu lebih banyak lagi. Jangan berhenti belajar, terus lakukan up-skilling dan re-skilling karena industri terus berubah," pesan Sandiaga.
Diingatkan juga oleh Sandiaga, pandemi telah memberi dampak signifikan di berbagai sektor, tak terkecuali sektor parerkraf Indonesia yang menjadi ruang bagi 34 juta masyarakat Indonesia untuk bermatapencaharian. Dan, dampak menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara secara drastis sebesar 75.03%, anjloknya devisa pariwisata sebesar 79,15%, merosotnya wisatawan nusantara sebesar 29,7%, dan menurunnya tenaga kerja pariwisata sebesar 6,67%.
Para wisudawan diharapkan menjadi SDM unggul di sektor Parekraf |
Meski demikian, Sandiaga tetap optimis. "Saya yakin sekali bahwa pariwisata di Indonesia masih akan menjadi sektor yang strategis yang mampu memberikan pemasukan PDB yang relatif besar bagi negara yaitu 4,1 persen di tahun 2020. Dan ke depan dengan pariwisata berkualitas peluangnya bisa mencapai 7 persen dalam lima sampai 10 tahun ke depan," paparnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Syahrizal, mewakili Gubernur Sumatra Selatan, menyebut, “keberadaan Poltekpar sangat membantu dalam menciptakan SDM pariwisata unggul. Yang jelas selama ini sejak berdiri hingga saat ini, kolaborasi yang baik sudah terjalin antara Poltekpar dan pemerintah provinsi. Dan ini akan jadi sebuah jalan terbaik untuk bangun pariwisata di Sumatra Selatan" (ma/jna).