Isu perubahan iklim telah menjadi kepentingan nasional, bahkan global. Aksi nyata pengendalian perubahan iklim pun tidak bisa hanya dilakukan oleh pem
Upaya Indonesia dalam perubahan iklim sangat berdampak besar bagi dunia |
“Indonesia juga tengah manjalankan inisiatif baru untuk memulihkan ratusan ribu hektar mangrove yang terdegradasi selama empat tahun kedepan. Upaya-upaya itu sangat penting. Kita semua menantikan keberhasilan upaya-upaya tersebut. Dan saya juga tahu, kerja keras Indonesia ini akan memberikan kontribusi yang kuat di COP 26 Glasgow,” kata Utusan Presiden Amerika Serikat dalam Penanganan Perubahan Iklim, John F. Kerry, di acara Climate Leaders Message secara virtual (18/10).
John juga menyoroti pentingnya peran generasi muda Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim. Saat ini, dunia dihuni oleh 1,8 miliar orang berusia 10-24 tahun. Di Indonesia, 65 juta orang atau 28 persen diantara penduduknya, berada pada kategori usia tersebut.
“Keberadaan generasi muda saat ini, menjadi yang terbesar dalam sejarah. Ini saatnya kalian menunjukkan potensi besar yang dimiliki, dan menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan. Inilah saatnya bagi kita semua untuk melakukan aksi nyata,” tambahnya. Dalam diskusi ini, dari Indonesia diwakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
“Harapan saya, kalian anak-anak muda itu betul-betul berkarya dalam bidang lingkungan hidup, karena ini masalah yang serius. Dulu waktu zaman saya (muda), ini tidak terlalu dianggap penting, sekarang tidak bisa diabaikan bahwa masalah perubahan iklim ini sangatlah penting,” jelas Luhut.
Banyak pimpinan dunia mengakui keberhasilan Indonesia |
Sementara Siti Nurbaya menyampaikan, “kita sudah 6-7 tahun ini bekerja keras dan kita akan sistematikakan dengan lebih baik lagi, untuk mencapai, menjaga pengendalian perubahan iklim,” katanya. Lebih lanjut, Menteri Siti mengatakan COP 26 di Glasgow, menjadi titik dimana implementasi akan dimulai. Oleh karena itu, menjadi tegas bahwa kedepan semua pihak bekerja, dan mengimplementasikan. “Jadi bukan basa-basi, narasi dan deklarasi” (ma).