Guna mendukung pengembangan produksi vaksin dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Wakil M
Menko Luhut (paling kiri) saat mengunjungi pabrik obat produksi dalam negeri PT Etana |
Kunjungan tersebutguna meninjau dan berdiskusi terkait rencana PT Etana Biotechnologies Indonesia memproduksi Vaksin Covid-19 mRNA yang juga bekerja sama dengan perusahaan Walvax. "Kami, pemerintah, mendukung kerja sama strategis ini dan saya yakin BPOM dan Kemenkes juga akan mendukung penuh," ucap Luhut.
Menurutnya, kerja sama di bidang kesehatan menjadi poin penting, khususnya ditengah pandemi. Ia berharap kerja sama ini bisa menumbuhkan transfer pengetahuan, sehingga pengembangan dan produksi bisa dilakukan di dalam negeri.
"Kami juga mendukung Uji Klinis tahap 3 yang akan segera dilaksanakan oleh PT Etana, proses Emergency Used Authorization, serta jaminan pasar untuk vaksin yang memiliki TKDN tinggi,” jelas Luhut.
Direktur Utama PT Etana Bioechnologies Indonesia Nathan Tirtana menyampaikan komitmennya untuk produksi RnD Vaksin Covid-19 berbasis teknologi next generation mRNA di Indonesia yang bisa disimpan di suhu 2-8 derajat celcius. Tim Pakar dari Walvax juga akan datang ke Indonesia minggu depan untuk memulai transfer teknologi.
"Pada saat ini, proses kerja sama dan produksi vaksin sedang difinalisasi, dan sepenuhnya memenuhi regulasi dan protokol yang berlaku di Indonesia maupun WHO," papar Nathan. Produksi vaksin akan dilakukan menggunakan teknologi single use tech for multiple product in one utility (pemanfaatan sebuah teknologi untuk berbagai produk). Proses pembuatan vaksin akan dimulai dengan plasmid manufacturing, dilanjutkan dengan pembuatan mRNA.
Uji vaksin untuk Covid-19 mengikuti standar dari WHO |
"mRNA manufacturing akan dilakukan di luar sel, guna mempermudah proses pemurnian, dan setelahnya akan dilanjut ke tahap mRNA encapsulation," terang Nathan. Menurutnya, seluruh proses penelitian dan pengembangan vaksin ini dilakukan tanpa melakukan tes pada hewan.
Selain produksi vaksin, tambah Nathan, perusahaannya juga sedang mengembangkan produk onkologi dan mulai memproduksi produk epoetin alfa, yaitu obat yang digunakan untuk terapi anemia pasien ginjal kronis di 2022.
"Saya harap, Indonesia akan melakukan leapfrog dengan adanya transfer teknologi Vaksin mRNA, dan ke depan produk bioteknologi di Indonesia akan semakin berkembang dan kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud," ungkap Luhut (ma)