Jakarta (IndonesiaMandiri) – Perkuat upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dapat
Menteri LHK Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit dan Mendagri Tito Karnavian |
Menteri LHK Siti Nurbaya apresiasi kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit beserja jajaran yang telah menggagas Aplikasi ASAP Digital Nasional. Upaya ini menunjukan keseriusan institusi Polri dalam kerjasama penanggulangan karhutla di Indonesia.
“Kami berharap dengan diluncurkanya Aplikasi ASAP Digital Nasional oleh Polri akan memperkuat sistem peringatan dan deteksi dini indikasi karhutla dalam kesatuan sistem yang bekerja di tingkat lapangan sekaligus di tingkat nasional,” ujar Siti dalam peluncuran aplikasi tersebut di Mabes Polri, Jakarta (15/9).
Aplikasi ini, tambah Siti, sangat penting mempercepat respon penanganan karhutla, khususnya penegakkan hukumnya sesuai Instruksi Presiden No. 3/2020 Tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan. “Kita tentu berharap aplikasi ini dapat digunakan bersama-sama, dan dapat diakses oleh semua para pemangku kepentingan dalam pengendalian karhutla secara nasional,” harap Menteri Siti.
"Kegiatan peluncuran Aplikasi ASAP Digital Nasional hari ini sebetulnya adalah mengintegrasikan seluruh potensi yang ada untuk menjadi satu kekuatan baru dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden untuk melakukan pencegahan secara dini dan penanggulangan karhutla," jelas Kapolri.
ASAP Digital Nasional merupakan upaya transformasi penanggulangan karhutla oleh Polri bekerjasama dengan lintas institusi terkait cara integrasi sistem penentuan karhutla dari beberapa aplikasi di Kementerian/Lembaga termasuk Sipongi milik KLHK dan aplikasi lain di 13 Polda, serta dilengkapi pemasangan CCTV pemantau karhutla pada tower-tower BTS PT. Telkom.
Berkat koordinasi yang baik, karhutla kini dapat diantisipasi lebih baik |
Koordinasi dan kerjasama lintas instansi pusat dan daerah, serta instansi penegak hukum telah menurunkan kejadian karhutla secara drastis. Data KLHK terbaru mencatat bahwa luas areal terbakar akibat karhutla telah menurun tajam di 2020, yaitu mencapai 82% sejak masa sulit karhutla tahun 2015 (ma).