Pemerintah mulai melihat pengembangan wisata kesehatan atau medical tourism sebagai peluang usaha yang menggiurkan. Salah satu batu loncatan dalam pen
Bisnis wisata kesehatan sudah banyak dijalankan oleh sejumlah negara |
“Tujuan utama pembentukan IHTB adalah untuk menaungi dan mengembangkan wisata kesehatan di Indonesia. IHTB juga diharapkan dapat meminimalisasi ketidakpercayaan masyarakat pada institusi medis di Indonesia, dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” ucap Luhut.
Menurut Luhut, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap masalah kesehatan menunjukkan tren positif. Terindikasi melalui pengeluaran di bidang kesehatan yang mencapai 337 dolar AS per kapita pada 2018, serta peningkatan Foreign Direct Investment di bidang kesehatan, dengan investasi tertinggi berasal dari Singapura, Australia dan RRT. “Ini menandakan bahwa sektor kesehatan Indonesia memiliki peluang investasi yang menjanjikan di masa depan,” tambah Luhut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga memaparkan, “Kemenkes selaku koordinator Pokja (kelompok kerja) Penyederhanaan Regulasi, saat ini sedang menyederhanakan regulasi terkait pengaturan penyelenggaraan wisata medis.”
Regulasi ini antara lain menerbitkan Perkonsil No. 97 Tahun 2021 tentang Adaptasi Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri, Revisi Permenkes No. 67/2013 tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing, Peraturan Pemerintah (PP) No. 47/2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan, dan PP No. 5/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko.
Sementara Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani menyebut, “dalam dua tahun terakhir ini, Kemenparekraf intensif membahas tentang wisata kesehatan dengan Kemenkes.”
Kekayaan alam Indonesia menjadi asset tersendiri bagi wisata kesehatan |
Pengembangan wisata kesehatan Indonesia tersebut terbagi dalam empat ruang lingkup besar. Yakni wisata medis berbasis layanan unggulan, wisata kebugaran dan herbal berasis SPA, pelayanan kesehatan tradisional dan herbal, wisata olahraga kesehatan berbasis event olahraga, serta wisata ilmiah berbasis MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
Masing-masing lingkup tersebut tertuang dalam Rencana Aksi Nasional tahun 2021-2024 dan akan menjadi fokus utama pada masing-masing tahun. Selain itu, wisata medis juga berupaya menyediakan fasilitas kesehatan dengan harga terjangkau dan kualitas terbaik bagi para wisatawan (ma).