Alat utama sistem senjata (alutsista) dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL atau Pushidrosal, yakni KRI Pollux-935 yang baru saja resmi masuk dalam jaja
Danpushidrosal melepas keberangkat KRI Pollux-935 dari JITC, Tanjung Priok Jakarta |
Keberangkatan KRI Pollux-935 ini dari dermaga JICT-2 Tanjung Priok beserta 40 personelnya dan tim penyelam Koarmada I untuk survei selama 6 hari guna mendukung upaya melengkapi data hasil investigasi pemetaan kerangka kapal yang diduga karam pada 2003 di alur pelayaran perairan Selat Bangka yang sebelumnya telah disurvei pemetaan oleh unit survei Pushidrosal beberapa waktu lalu.
Komandan Pushidrosal Laksdya TNI Agung Prasetiawan menyampaikan, KRI Pollux-935 mendapatkan tugas untuk melaksanakan identifikasi lanjutan terhadap lokasi dan kondisi dari kapal karam secara visual dengan memakai wahana underwater ROV (Remotely Operated Vehicle). Ini untuk mendapat gambaran visual serta memastikan identitas kapal karam serta mengadakan pengamatan arus di sekitar lokasi untuk mengetahui pergeseran dari kerangka kapal karam tersebut.
Alutsista baru milik Pushidrosal ini memiliki banyak keunggulan untuk survei |
Sebelum berangkat ke daerah operasi, Danpushidrosal didampingi para pejabat utamanya meninjau crew KRI Pollux dan menerima laporan kesiapan operasional kapal serta penjelasan rencana pelaksanaan kegiatan investigasi yang akan dilaksanakan di lokasi survei nanti
Laksdya TNI Agung menyebut, KRI Pollux-935 sebagai unsur kapal survei terbaru Pushidrosal memiliki keunggulan teknis untuk dapat menuju area operasi dengan cepat, sehingga sangat ideal digunakan sebagai wahana survei dan pemetaan tanggap segera untuk melaksanakan pemetaan investigasi bagi kepentingan survey dan pemetaan untuk keselamatan navigasi pada alur pelayaran strategis serta mendukung gelar tanggap segera lainnya seperti dukungan SAR kebencanaan dan kecelakaan di laut (ma).