"Sebagai negara yang memiliki hutan mangrove salah satu terluas di dunia, kita wajib memelihara ini. Karena apa pun, ini adalah kekuatan Indonesia,"
Presiden Jokowi (jaket merah) tak sungkan terjun langsung ke laut ikut menanam mangrove bersama masyarakat |
Dalam hitungan hari, Jokowi didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan/LHK Siti Nurbaya dan masyarakat setempat, sudah tiga kali menanam Mangrove. Sebelumnya di Cilacap, Jawa Tengah dan Bengkalis, Riau.
Daerah ketiga ini merupakan salah satu lokasi kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) di Provinsi Kepri pada 2021. Indonesia memiliki kawasan hutan mangrove dengan luas 3,36 juta hektar atau kurang lebih 20 persen dari total hutan mangrove yang ada di dunia.
"Artinya, kita memiliki sebuah kekuatan dalam potensi hutan mangrove. Tetapi, yang paling penting adalah bagaimana memelihara, bagaimana merawat, bagaimana merehabilitasi yang rusak, sehingga betul-betul hutan mangrove kita ini semuanya terjaga," jelas Presiden.
Dengan menjaga hutan mangrove, tambah Presiden, selain memperbaiki ekosistem di pesisir pantai, juga mengurangi abrasi dari air laut. Selain itu, yang paling penting, habitat di sekitar mangrove terjaga dengan baik. Menurutnya, hutan mangrove sangat mengurangi emisi karbon yang ada, apabila dibandingkan dengan hutan-hutan tropis di darat. "Sebagai negara yang memiliki hutan mangrove salah satu yang terluas di dunia, kita wajib memelihara ini. Karena apa pun, ini adalah kekuatan Indonesia," tegas Jokowi.
Sementara Siti Nurbaya menerangkan, kawasan hutan mangrove mampu menyimpan karbon (carbon sinks) sebanyak 4 – 5 kali lebih banyak daripada hutan tropis daratan, terutama kandungan dalam tanahnya (coverground). "Dengan demikian, dalam rangka mendukung percepatan NDC (Nationally Determined Contribution), mangrove memberikan kontribusi besar dalam penyerapan emisi karbon, sebagaimana komitmen Indonesia pada perjanjian Paris Agreement," terang Siti.
Kegiatan PEN PKPM di Provinsi Kepri telah berjalan sejak 2020 seluas ± 743 hektar, melibatkan 38 kelompok tani, menyerap tenaga kerja 51.460 hari orang kerja (HOK) dan menanam 2.698.500 benih propagul. Sedangkan PEN PKPM 2021, ada penanaman mangrove seluas 2.700 hektar, melibatkan 107 kelompok tani, menyerap tenaga kerja sebanyak 173.983 HOK dan penanaman 8.319.400 benih propagule dan bibit.Fungsi hutan mangrove sangat besar bagi pelestarian lingkungan
Penanaman mangrove di lokasi Kampung Sungai besar, Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang, Kota Batam seluas 15 Ha, bertujuan mengendalikan abrasi pantai dan mendukung ekowisata pantai yang diharapkan berperan penting dalam mendukung kehidupan ekonomi masyarakat lokal. Selain itu, rehabilitasi mangrove melalui mekanisme PEN bertujuan pula memberi stimulus ekonomi bagi masyarakat setempat di masa pandemi Covid-19 (ma).