Pelepasliaran Sun Ghou Kong bertepatan dengan Hari Orang Utan Dunia Riau ( IndonesiaMandiri ) – “Berdasarkan riwayat pelepasliaran, Orangu...
Pelepasliaran Sun Ghou Kong bertepatan dengan Hari Orang Utan Dunia |
Riau (IndonesiaMandiri) – “Berdasarkan riwayat pelepasliaran, Orangutan Sun Ghou Kong telah dilepas sebanyak lima kali dan berhasil dijumpai berulang kali di lokasi yang sama. Jadi dapat dikatakan Orangutan Sun Ghou Kong telah menguasai daerah jelajahnya,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) Fifin Arfiana Jogasara.
TNBT baru saja melepasliarkan Sun Ghou Kong, sebagai hasil kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KLHK-KSDAE) dengan Frankfrurt Zoological Society (FZS) tentang Program Konservasi Satwa Liar dan Habitatnya.
Orangutan sumatera (Pongo abelii) bernama Sun Ghou Kong berjenis kelamin jantan dan umur 16 tahun berasal dari Simalingkar-Sumatera Utara dengan nomor ID OU 194, dilepasliarkan dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan bertepatan pada Hari Orangutan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 19 Agustus.
Kegiatan pelepasliaran Orangutan di TNBT Riau, sudah dimulai sejak 2001 melalui Program Reintroduksi Orangutan Sumatera (PROS) dan merupakan salah satu kegiatan dalam Memorandum Saling Pengertian (MSP). Orangutan merupakan salah satu spesies kera besar yang keberadaannya sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan ekosistem. Orangutan sumatera merupakan satwa dilindungi dan masuk dalam redlist IUCN dengan status Critically endangered/ Kritis.
Sun Ghou Kong terbilang orangutan cerdas yang cepat beradapsi dengan alam |
Lokasi pelepasliaran Sun Ghou Kong dipilih area baru dan belum dikenali, berada di Sungai Tulang, Wilayah Kerja Resort Lahai SPTN Wilayah II Belilas. Untuk mencapai lokasi ini, tim harus menempuh jarak 2-3 km dan membutuhkan waktu tempuh 4-5 jam berjalan kaki, dengan memikul beban kandang dan Orangutan seberat kurang lebih 120 kg.
Pelepasliaran dilakukan secara bersama yang melibatkan beberapa pihak yaitu Balai TNBT, Balai KSDA Jambi, FZS, Polsek Batang Cenaku, Pemerintah Kecamatan Batang Cenaku dan Desa Sipang. Untuk memikul kandang yang berisi Orangutan Sun Ghou Kong serta melibatkan masyarakat setempat.
Dipilihnya lokasi baru ini, tambah Fifin, diharapkan dapat mendorong Sun Ghou Kong mengeksplore habitat yang berbeda dan kembali liar di alam. Dari pantauan saat pelepasliaran, Sun Ghou Kong masuk kategori Orangutan cukup pintar. Hasil analisis data harian makannya lebih dari 40% didominasi buah hutan serta Body Condition Score (BCS) terbilang stabil yaitu score 3, menanda ideal tubuh orangutan yang berada di alam liar (ma).