"Realokasi ini dilaksanakan sesuai dengan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang ditetapkan pada 25 Februari 2021, 31 Mei 2021, 28 Juli 2021 dan
Kemenparekraf alami pemotongan anggaran hingga 4 kali |
Dalam rapat yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Sandiaga memaparkan pagu anggaran Kemenparekraf/Baparekraf 2021 telah mengalami realokasi dan refocussing sebanyak empat kali. Sehingga perlu dilakukan refocussing dan realokasi, mengakibatkan sejumlah pembatasan, pengurangan nilai kontrak, dan penundaan sejumlah kegiatan strategis.
"Pembatasannya antara lain adalah rapat/pertemuan offline di luar kantor, roadshow offline di dalam dan luar negeri, perjalanan dinas dalam dan luar negeri. Serta penghentian honorarium 20 perwakilan pemasaran wisata Indonesia (VITO) di 14 negara," jelasnya.
Meski demikian, lanjut Sandiaga, sejumlah kegiatan strategis tetap dijalankan. Di antaranya pelatihan dan pendampingan SDM pelaku ekonomi kreatif unggulan, Anugerah Desa Wisata Indonesia, sertifikasi desa wisata berkelanjutan, sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability) bagi pelaku wisata, penyiapan bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata (BPUP), pemasaran desa wisata, reaktivasi industri pariwisata melalui pemberian stimulus pariwisata bagi masyarakat penerima vaksin dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di media nasional.
"Kami juga melakukan penyusunan/pembuatan konten storytelling wisata minat khusus dan event, pendukungan kegiatan MICE nasional dan internasional di Jakarta, pendukungan pelaksanaan PON XX dan Perpanas (Pekan Paralimpiade Nasional) XVI di Papua, program Aksi Selaras Sinergi (Akselarasi), dan program-program lainnya," paparnya.
Pada kesempatan sama, Wamenparekraf/Wakabaparekraf Angela Tanoesoedibjo menambahkan, "beberapa program pemulihan yang kami laksanakan bekerja sama dengan stake holder terkait adalah akselerasi program vaksinasi di berbagai daerah, dukungan/donasi alat kesehatan, dan reaktivasi usaha dengan optimalisasi penerapan aplikasi Peduli Lindungi dan aplikasi lainnya, serta pendukungan akomodasi bagi nakes dan tempat isolasi mandiri."
Sektor parekraf miliki kontribusi besar dalam perekonomian nasional |
Menanggapi hal tersebut, Dede Yusuf selaku pimpinan rapat mendorong Kemenparekraf/Baparekraf mengoptimalkan pemanfaatan sisa pagu anggaran untuk program dan kegiatan yang menjadi prioritas utama. Selain itu, Dede mewakili Komisi X DPR RI juga mendorong agar Kemenparekraf/Baparekraf menyusun narasi yang argumentatif terkait peran sektor parekraf sebagai sektor krusial yang menopang ekonomi nasional.
"Narasi ini sangat penting, tujuannya agar pada tahun anggaran 2022 nanti alokasi anggaran Kemenparekraf/Baparekraf tidak mengalami pemotongan yang signifikan. Selain itu, kami harap Kemenparekraf juga meningkatkan strategi perencanaan anggaran pada tahun-tahun yang akan datang dengan meningkatkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan," ungkap Dede (ma/jna).