Jakarta (IndonesiaMandiri) – Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk keberpihakannya pada produk dalam negeri, termasuk penggunaan laptop. Ini m
Produk Zyrex jadi salah satu andalan penggunaan laptop dalam negeri |
Pada pertengahan 2021, Zyrex dengan total aset sebesar Rp 276,9 Miliar, naik signifikan 53% secara year-on-year (“yoy”) dari Rp 129,6 Miliar di 2020. Ini didominasi oleh kenaikan posisi kas karena penerimaan uang muka dari pelanggan dan meningkatnya persediaan bahan baku laptop untuk penjualan di semester II 2021.
Peningkatan aset juga diiringi dengan kenaikan posisi liabilitas sebesar 46% dari Rp 77,7 Miliar menjadi Rp 144 Miliar dan naiknya posisi ekuitas sebesar 61% dari Rp 51,9 Miliar ke Rp 132,9 Miliar. Meski demikian, Perseroan mengalami penurunan penjualan secara yoy.
Timothy Siddik, Direktur Utama Perseroan mengatakan, penurunan penjualan semester I-2021 dibanding 2020 disebabkan beberapa hal. Pertama, seasonality di industri IT pada semester I umumnya membukukan penjualan lebih rendah dibanding semester II. Tak biasanya di 2020 Perseroan bukukan penjualan cukup tinggi di semester I, karena carry over penjualan pengadaan peralatan pendidikan di 2019. Jadi penjualan semester I 2020 sangat tinggi, dimana penjualan laptop tetap dominan.
Kedua, semester I 2021 penjualan mengalami perlambatan di sektor komersial (B2B) karena PPKM berkelanjutan, sehingga pelanggan korporat belum dapat melakukan ekspansi sesuai target.
Perseroan mengalami penurunan Penjualan sebesar 49% secara yoy dari Rp 162,6 Miliar di 2020 menjadi Rp 82,6 Miliar di 2020. Penurunan Penjualan turut menurunkan Laba Bersih tahun berjalan sebesar 90% dari Rp 32,3 Miliar di 2020 menjadi Rp 3,5 Miliar di 2020.
Manajemen Zyrex siap dukung program Kemendikbud Ristek untuk pasok laptop lokal |
Penurunan laba bersih juga disebabkan oleh biaya pasca Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) yang cukup besar. Selain itu, ada kenaikan beban bunga pinjaman cukup signifikan, di mana pinjaman tersebut digunakan untuk pembelian bahan baku laptop. Kini, Perseroan mempersiapkan bahan baku laptop untuk penjualan semester II sektor retail dan pengadaan pemerintah. Sehingga ada peningkatan signifikan pada posisi persediaan dari Rp 33,1 Miliar pada 2020 menjadi Rp 80,8 Miliar pada tahun ini.