“Waktu saya berkunjung ke Taman Nasional (TN) Komodo itu, saya melihat memang banyak fasilitas yang perlu diperbaiki karena berkaitan dengan masalah k
TN Komodo sebagai warisan dunia miliki daya tarik sangat besar |
Jadi, penataan sarana dan prasarana di zona pemanfaatan TN Komodo, tambah Sandiaga, akan disesuaikan dengan aspek keselamatan dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga tidak menimbulkan atau mengakibatkan dampak negatif terhadap Outstanding Universal Value (OUV) situs warisan alam dunia TN Komodo.
Sandiaga mengutarakan hal tersebut saat weekly press briefing secara daring (9/8), . Disebutkan tujuan dari pembangunan di TN Komodo sendiri adalah untuk mengganti sarana dan prasarana yang tidak layak dengan sarana yang lebih memadai dan berstandar internasional, mulai dari ranger camp, guide camp, researcher camp, plaza deck, resting post, elevated deck, reservoir tank, distribution pipeline, waiting room for visitor, jetty, coastal protection, hingga information center.
Sebelumnya, ada kabar organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan(UNESCO), telah mengirim surat kepada Pemerintah Indonesia tentang kecemasannya karena pembangunan sarana pariwisata di TN Komodo bisa berdampak buruk bagi situs warisan dunia ini.
Pemerintah Indonesia pastikan pengembangan TN Komodo tak melanggar aturan |
Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), telah memastikan pembangunan di Resort Loh Buaya Pulau Rinca tak menimbulkan atau mengakibatkan dampak negatif terhadap OUV situs warisan alam dunia TN Komodo.
Karena ini semua berdasarkan hasil kajian penyempurnaan Environmental Impact Assessment (EIA) yang dilakukan bersama oleh lintas kementerian/lembaga serta pakar lainnya yang terus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan IUCN. “Jadi jangan khawatir, karena kita mengutamakan keberlanjutan lingkungan dan konservasi,” terang Sandiaga (ag/ma).