Semarang/Jateng (IndonesiaMandiri) – NLE (National Logistic Ecosystem) memang menjadi keniscayaan yang harus ada. Sebentar lagi akan ada perubahan-pe
Sistem NLE akan diterapkan awalnya di 10 pelabuhan |
Kemenko Marves menggelar rapat koordinasi guna melakukan monitoring dan evaluasi sebagai tindaklanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem/NLE), berlangsung di Gedung Pelindo III, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah (26/8).
Rakor ini dimpimpin langsung Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Konektivitas Kemenko Marves Sahat Manaor Panggabean, dihadiri undangan dari berbagai instansi secara langsung dan virtual. Agung mengingatkan, Menko Marves dan Menteri Keuangan sudah meluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE) sebagai terobosan baru di dunia kepelabuhan di Indonesia.
Sistem tersebut kini sudah berjalan dan terbilang baik. Diharapkan dapat diterapkan atau diikuti oleh pelabuhan-pelabuhan yang ada di berbagai wilayah di Indonesia. Menurut Agung, kini penerapan NLE masih di tahap masing-masing pelabuhan dan masih tergolong tahap awal. Setelah itu diharapkan bisa melaksanakan sistem ini secara menyeluruh pada setiap kegiatan kepelabuhan.
Artinya langkah berikutnya adalah melaksanakan NLE yang mengintegrasikan semua pelabuhan di Indonesia. “Dengan demikian yang namanya logistik tadi betul-betul bisa dinikmati oleh pelaku usaha sesuai dengan apa yang sudah kita janjikan kepada mereka, logistic cost kita masih sangat tinggi, level masih jauh di Asia Tenggara. Jangankan dengan Malaysia, Singapura, dengan Vietnam dan Filipina saja kita masih kalah,” jelas Agung.
Kemenko Marves kawal Inpres 5/2020 terkait sistem logistik nasional |
Sahat menambahkan, “Pak Menko memberikan arahan untuk sepuluh pelabuhan (agar bisa menerapkan NLE) dan dari sepuluh itu yang potensial salah satunya adalah Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, yang dikelola Pelindo III” (ma).