Kongo/Afrika (IndonesiaMandiri) – Masih dalam suasana hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-76 Tahun, Satgas Garuda Batalyon Gerak Cepat (BGC) XXXIX-
Satgas TNI saat berhasil membujuk milisi untuk serahkan senjata |
Milisi ini merupakan kelompok dari RM Bralima pimpinan General Bralima Kelele (40 Th) dengan anggota 15 orang, terdiri dari 13 laki-laki dan 2 perempuan, memiliki 4 pucuk senjata AK 47, 4 buah magazen, 101 butir amunisi , 3 buah jimat, 1 buah dokumen, 4 buah parang, dan 1 buah tombak.
Adapun kronologi penyerahan milisi berawal dari laporan Disarmament Demobilization Reintegration (DDR/RR) diterima Pasi Intel Satgas Garuda. Lalu dilanjutkan membentuk tim penjemputan atau Long Range Patrol (LRP) yang dipimpin Komandan Kompi A Mayor Inf Ahmad Ridho beserta 36 personel, Language Asistant (LA) dan DDR/RR menuju lokasi di Desa Luhago berjarak 37 KM dari Walungu.
Setelah melakukan koordinasi dan pendataan yang mendalam dengan para milisi yang dihadiri pula Angkatan Bersenjata DRC (FARDC), LA, Lokal Otoritas, serta DDR/RR, kemudian para milisi bersedia menyerahkan diri.
Komunikasi yang baik dengan warga lokal membuat keakraban dengan Satgas TNI |
"Selanjutnya para milisi dan senjata yang telah diserahkan kepada personel Satgas Garuda BGC XXXIX-C/MONUSCO, diserahkan kembali kepada staf MONUSCO dalam hal ini Disarmament Demobilization Reintegration (DDR), untuk dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan UN yang berlaku", jelas Komandan Satgas (bp).