“Kampus ini bisa menjadi proyek dunia yang berada di Indonesia. Hal ini karena hanya Indonesia yang sah untuk mendidik Islam moderat dan pluralisme.
Kampus UIII menjadi tempat strategis sarana pendidikan tinggi Islam dunia |
Prof Komarudin menerima kunjungan Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air, Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rahman Hidayat, saat meninjau proses pembangunan Kampus UIII (19/8), berlokasi di Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Kampus UIII merupakan bagian dari Perpres 109 tahun 2020 tentang percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Nomor 201 Sektor Pendidikan. “Untuk diketahui Kemenko Marves bersama-sama KSP (Kantor Staf Kepresidenan) melalui Delivery Assurance Unit (DAU) bertugas menjalankan fungsi monitoring Proyek Strategis Nasional (PSN) per triwulan. Nah, di sini kami ingin mendengar progres fisik pekerjaan dan melihat kondisi di Kampus UIII,” jelas Rahman.
Turut hadir dalam kunjungan ini, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi sekaligus Plt. Asdep Infrastuktur Konektivitas, Lukijanto yang kembali menekankan pentingnya sinkronisasi dalam pembangunan PSN ini dan penyelesaian masalah (debottle necking) pada pembangunan Kampus UIII sampai diresmikan.
Kampus UIII ini dibangun di atas lahan seluas 142 hektar, merupakan perguruan tinggi berstandar internasional dan menjadi model pendidikan tinggi Islam terkemuka dunia dalam pengkajian keIslaman strategis yang berada di bawah tanggung jawab Menteri Agama.
Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Kementerian PUPR, Mujurahid Hidayat menyampaikan, pembangunan Kampus UIII akan dilaksanakan dalam tiga tahap bersama Kementerian Agama dan Kementerian PUPR. Prof Komaruddin menambahkan, telah bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, terkait tujuan dan program dalam pembangunan UIII.
“Saya sebelumnya sudah bertemu dengan Mas Pratikno, katanya kampus ini sangat dekat dengan Kemenlu karena ini merupakan kampus diplomasi, kampus kultural dan intelektual. Indonesia berhasil dalam membangun semangat kebangsaan, persatuan dan kerukunan. Memang visi kampus UIII ini internasional, untuk melatih dan mengeksplorasi agama yang lebih moderat, inklusif, dan lebih damai,” papar Rektor Komaruddin.
Kampus akan memulai pembelajaran pada September 2021 secara daring di masa pandemi |
UIII sendiri telah mendapat rekomendasi pembukaan empat Program Studi (Prodi) Magister dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Program yang memperoleh rekomendasi yaitu Prodi Magister Studi Islam, Magister Ilmu Ekonomi, Magister Ilmu Politik dan Magister Ilmu Pendidikan.
Perkuliahan mahasiswa dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 akan dilaksanakan mulai akhir September 2021 secara daring. Diharapkan semester genap Februari 2022, kawasan Kampus UIII siap melaksanakan kuliah tatap muka. UIII juga membuka program beasiswa untuk mahasiswa atau UIII Scholarship, yang sudah dibuka sejak 7 Juni lalu dan mencapai 1009 pendaftar dari 59 negara (ma).