“Sistem rantai dingin kita perlu yang buatan dalam negeri. Sampai sekarang kita masih impor untuk reefer container yang ada. Oleh karena itu, untuk me
Potensi perikanan Indonesia mesti dikelola dengan optimal |
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus dorong hilirisasi industri perikanan. Baru saja dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Sistem Rantai Dingin atau Cold Chain System Industri perikanan Indonesia (15/7).
Melalui nota kesepahaman ini, pemerintah inginjan kemajuan industri perikanan di Indonesia melalui berbagai inovasi dan teknologi, kajian yang komprehensif dari kalangan profesional dan mampu dibuat sebuah prototipe yang dapat digunakan dalam industri perikanan, khususnya terkait penyimpanan berpendingin yang statis ataupun movable atau dapat dipindahkan sesuai kebutuhan pasar.
Kemenko Marves dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pendukung utama kemajuan industri perikanan Indonesia, menginginkan setelah penandatanganan ini, Indonesia memiliki industri yang mampu bersaing di pasar dunia dengan menggunakan alat-alat produksi dalam negeri.
PT Inka Persero akan memproduksi reefer container buatan dalam negeri. Universitas Brawijaya selaku perwakilan dari institusi pendidikan yang nantinya mampu mengembangkan berbagai jenis teknologi dan inovasi untuk sistem rantai dingin Indonesia. Juga, dari Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) serta Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI).
Kemenko Marves gandengan PT Inka, Univ Brawijaya dan lembaga terkait bangun sistem rantai dingin industri perikanan |
Melalui penandatanganan antara kelima pihak ini, diharapkan sistem rantai dingin buatan Indonesia ini mampu menjaga mutu produk perikanan dan mampu mendukung pegiriman door to door produk frozen. “Prototipe dari reefer container sudah ada dan siap diuji coba. Keberhasilan dari uji coba tersebut menjadi titik kesiapan Indonesia untuk menghadapi pasar ekspor yang lebih luas dengan tetap menjaga mutu produk,” jelas Direktur Utama PT Inka Persero Budi Novianto.
PT Inka Persero memiliki spesifikasi dari prototipe yang sudah dibuat, yaitu ada berkapasitas 1 ton, 2 ton dan 5 ton untuk mini reefer container. Tingginya ada berukuran 20 kaki dan 40 kaki. Temperaturnya berkisar antara -25°C dan -10 °C dengan ambient temperatur 40°C. Sumber listrik dari genset (portable) dengan jenis muatan ikan, sayur dan buah dengan operasional portable (ma).