Panglima TNI-Kapolri Cek Penanganan Covid-19 Di Lamongan

Lamongan/Jatim (IndonesiaMandiri) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPB Letjen TNI

Panglima TNI, Kapolri dan KaBNPB di Jawa Timur untuk cek penerapan prokes

Lamongan/Jatim (IndonesiaMandiri) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, memimpin Apel Gelar Pasukan Satgas Penanganan Covid-19 di alun-alun Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (10/6). Kegiatan ini dihadiri juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, diikuti Kodim 0812/Lamongan 100 Prajurit TNI, Polres Lamongan 100 Anggota, Satpol PP 25 Personel, Dishub 25 Personel, Tenaga Kesehatan 25 orang dan BPBD 25 personel dengan total 300 peserta apel. 

Panglima TNI, Kapolri dan Ka BNPB mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak, Prajurit TNI, Anggota Polri, Dinas Kesehatan, Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit maupun Puskesmas, Satpol PP, serta berbagai elemen masyarakat atas komitmen, kerja keras dan kesungguhan dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Lamongan. 

Diingatkan perlunya kesadaran sangat ekstra bagi seluruh masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dalam hal ini khususnya di Jawa Timur. Rombongan Panglima TNI juga meninjau serbuan vaksinasi yang diikuti 2.000 orang, dibagi 4 gelombang (1 gelombang 500 orang), dengan Vaksinator TNI, 5 Tim (38 orang), Polri 2 Tim (22 orang), Dinas Kesehatan 3 Tim (40 orang) dengan total 100 orang vaksinator. 

Menurut Panglima TNI, saat ini terjadi peningkatan angka kasus aktif secara signifikan di berbagai daerah. “Hal ini menandakan bahwa masih perlunya peningkatan upaya untuk membangun kesadaran masyarakat untuk selalu disiplin dan tidak mengabaikan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” ungkapnya. 

TNI-Polri akan terus membangun kesadaran masyarakat melalui fungsi Posko PPKM skala mikro untuk menerapkan Prokes dengan disiplin, disertai optimalisasi pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) agar kasus positif dapat diketahui dengan segera dan diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk merawat dan mencegah penularan lebih luas (bp).