Jakarta (IndonesiaMandiri) – "Karena ada puluhan ribu masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari industri perfilman. Kita harus hadir dengan kebijak
Suasana di dalam bioskop dengan tetap mengikuti protokol kesehatan |
Proses restorasi dilakukan dengan mentransformasi film dari pita seluloid ke DCP (Digital Cinema Package) sehingga gambar lebih bersih dan detail serta warna semakin tajam. Durasi film yang sebelumnya 130 menit juga dipangkas hingga 106 menit karena berbagai pertimbangan teknis.
Usai nonton film "Tjoet Nja' Dhien" dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin (30/5), Menparekraf mengatakan, kegiatan ini selain sebagai cara untuk merayakan kembali pencapaian salah satu film terbaik karya anak bangsa, serta bagian dari menggalakkan kampanye #KembaliKeBioskop.
"Film ini awalnya sempat mengalami kesulitan (keuangan) dalam proses produksinya. Tapi dengan kepemimpinan Pak Eros (Eros Djarot sebagai sutradara) bisa terselesaikan semuanya. Ini merupakan bentuk perjuangan Pak Eros, yang dengan segala keterbatasannya berhasil menghadirkan satu film yang sangat epik, terbukti berhasil mendapatkan delapan Piala Citra. Jadi tepuk tangan untuk Pak Eros dan seluruh tim," puji Menparekraf.
Selain Eros Djarot, turut hadir aktris Christine Hakim sebagai pemeran Tjoet Nja' Dhien, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Periode 2011-2014 Sapta Nirwandar, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu, serta sejumlah tokoh dan komunitas Aceh.
Menparekraf bersama sutradara dan pemain Film “Tjoet Nja’ Dhien’ |
Dalam mendukung film sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif, tambah Sandiaga, pihaknya juga tengah menyiapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus sektor perfilman. Selain kampanye #KembaliKeBioskop, juga terdapat program lainnya yakni kampanye promosi film Indonesia dengan memberikan program khusus seperti buy one get one atau program diskon lainnya.
Kemenparekraf/Baparekraf tengah menyiapkan stimulus untuk produksi film berkualitas dengan muatan nilai-nilai ke-Indonesiaan seperti keberagaman serta persatuan. "Nantinya akan ada kurator yang menentukan film apa yang akan diberikan bantuan untuk produksinya," janji Sandiaga. Ditekankan Sandiaga, pemerintah khususnya Kemenparekraf/Baparekraf tak akan pernah meninggalkan perjuangan industri perfilman (ra/ma).